Saturday 4 June 2016

RANGKAIAN PENGUAT VERTICAL DAN HORINZONTAL

RANGKAIAN PENGUAT VERTICAL DAN HORINZONTAL TV



Rangkaian Penguat Vertikal dan Horisontal

* Rangkaian penguat vertikal.

Rangkaian penguat vertikal digunakan untuk menguatkan sinyal gigi gergaji yang dikeluarkan oleh ic utama pin vertikal output ke IC penguat vertikal. Setelah dikuatkan, sinyal gergaji ini oleh IC vertikal akan diumpankan ke kumparan pembelok vertikal (defleksi yoke) yang akan membelokkan berkas elektron keatas dan kebawah CRT ( membelokkan secara vertikal).
Catu daya untuk rangkaian penguat vertikal ada yang diambil dari
power supply tetapi ada juga beberapa televisi  yang mengambil catudaya vertikal dari FBT (flyback transformator). Catu daya untuk vertikal ini baik diambil dari power supply ataupun dari fbt akan keluar tegangannya apabila televisi sudah dalam keadaan hidup, artinya pada saat televisi standby rangkaian vertikal tidak mendapat pasokan tegangan.
Pada sebagian televisi ada yang memakai catu daya tunggal yaitu hanya positif dan negatif ( + - ), biasanya besaran catu dayanya adalah 24vdc –sampai 27vdc. Dan ada pula yang memakai catu daya simetris yakni positif nol negatif ( + 0 - ), biasanya besaran catu dayanya kurang lebih +14vdc 0 dan -14 vdc.

Salah satu contoh rangkaian penguat vertikal menggunakan IC LA78040/41 menggunakan catu daya tunggal. Sentuh untuk menampilkan
contoh rangkaian vertikal menggunakan catudaya tunggal.

Salah satu contoh rangkaian penguat vertikal menggunakan IC LA78141 dengan catu daya simetris dapat diamati dari skema gambar dibawah ini. Sentuh untuk menampilkan
contoh rangkaian vertikal catu daya simetris.
https://4.bp.blogspot.com/-WQJg7Q8rtwU/VZITvvHRqvI/AAAAAAAAAc0/hHFOxcp2N5E/s320/ic%2Bvertical%2Bla%2B78141.jpg
Penguat vertikal dengan catu daya simetris sering digunakan dalam televisi tabung model slim. Semua bergantung dari pabrikan yang merancang dan merakit televisi, jenis catu daya dan rangkaian seperti apa yang dipakai.

Berikut adalah fungsi dan cara kerja masing-masing pinout IC penguat vertikal kedua gambar diatas:
  • Pin 1 pin input. Terhubung ke vertikal output IC utama. Difungsikan sebagai input/masukan IC vertikal. Tegangan biasanya terukur 0,2v dc – 3,2 v dc
  • Pin 2 pin VCC 1 . Terhubung ke sumber catu daya vertikal. Catu daya tunggal vertikal besarnya 24v dc -28v dc. Sedangkan untuk rangkaian catu daya simetris di pin ini biasanya +14v.
  • Pin 3 pin Pump Output. Sebagai feed back catu IC vertikal yaitu mengatur penguatan IC vertikal. Kelebihan dan atau kekurangan tegangan diatur dalam pin ini.
  • Pin 4 pin Ground / Negatif. Untuk catudaya tunggal pin ini terhubung ke netral / ground. Sebagai catu daya negatif (nol) IC vertikal. Sedangkan dalam rangkaian catudaya simetris pin ini diberi tegangan negatif -14vdc.
  • Pin 5 pinVertikal Output.  Terhubung ke rangkaian defleksi yoke vertikal. Sebagai output penguatan vertikal dimana sinyal gigi gergaji yang telah dikuatkan akan tersalur ke kumparan defleksi vertikal dan akan membelokkan berkas elektron keatas dan kebawah. Bila IC vertikal (rangkaian) bekerja normal, pin ini akan terukur setengah dari VCC yakni 12vdc.
  • Pin 6 pin VCC 2. Terhubung ke catu daya positif melalui sebuah dioda. Tegangan ini sebagai catu daya positif kedua untuk IC vertikal. Bila di pin 2 terukur 24v maka di pin ini akan terukur 23,4 vdc. Begitu pula bila di pin 2 +14vdc maka pin ini +13.4vdc. Karena sudah melewati sebuah dioda.
  • Pin 7 pin input non inverting (input tidak membalik). Ke catu daya 12 v melalui sebuah R 10k. Tegangan 12 v ini dalam televisi mesin cina biasanya ada dari power supply yang digunakan untuk mensupply blok lainnya. Pin ini juga berfungsi untuk mengatur operasional penguatan / op-amp IC vertikal. Tegangan di pin ini terukur 9v-12vdc.



Cara kerja dan fungsi diatas dapat mewakili  hampir semua cara kerja IC vertikal, walaupun tidak sama persis. Karena data pinout IC vertikal bila berbeda tipe, berbeda pula pinoutnya dan body fisik IC vertikal tidak selalu sama. 


* Rangkaian penguat horisontal.

Rangkaian penguat horisontal bermula dari H-out IC utama, dikuatkan oleh penguat driver horisontal HDT ( horizontal driver transformator) kemudian dikuatkan oleh transistor penguat akhir horisontal dan terakhir sinyal gigi gergaji dengan frekuensi 15.625Hz diumpankan ke FBT ( flyback transformator) dan defleksi yoke horisontal.
Skema rangkaian horisontal.
https://4.bp.blogspot.com/-ZV0svhy2WWY/VZIWMW6lBrI/AAAAAAAAAdA/K-WLWqozF-0/s320/circuito-horizontal.gif
Pada potongan gambar diatas adalah bagian rangkaian dari horisontal osilator, horisontal driver, dan horisontal output yang diumpankan ke basis transistor driver Q1 didalam gambar. Cara kerja rangkaian horisontal output telah dibahas pada artikel tentang
IC utama.

Berikut adalah perbagian rangkaian horisontal beserta fungsinya:
  • Rangkaian driver horisontal osilator. Dalam rangkaian ini terdapat Q1 dan T1 yang berfungsi menguatkan sinyal horisontal. HDT atau T1 adalah sebuah trafo kecil dengan dua buah kumparan, kumparan primer dan sekunder. Kumparan primer digunakan untuk mengosilasikan sinyal dan diinduksikan kebagian sekunder kemudian diumpankan ke basis transistor penguat. Primer trafo HDT bekerja pada tegangan 12vdc -60vdc, sekunder trafo HDT sekitar 1vac -1,5vac.
  • B+ adalah tegangan catu daya FBT. Diperoleh dari power supply melalui sebuah R fuse dengan nilai dibawah 10ohm. Digunakan sebagai sumber daya agar fbt dapat bekerja.
  • T2 atau Transformator FBT.  Berfungsi sebagai tranformator step up sekaligus step down. Dapat berfungsi apabila sinyal horisontal sampai ke transistor penguat horisontal. Transistor dapat bekerja sebagai saklar tegangan dengan frekuensi 15.625 kali per detik sehingga kumparan didalam fbt mengalami osilasi.   Output step up meliputi 30kVdc anoda CRT, 1,5kVdc fokus  CRT, 160vdc-300vdc untuk screen CRT, tegangan 180v RGB ( kadang dipakai kadang tidak ). Output step down meliputi tegangan heater 5vac – 7 vac, Afc, 24v untuk vertikal, 12 v.
  • Q2 atau Transistor penguat horisontal. Basis terhubung ke output HDT, kolektor terhubung ke FBT dan kumparan defleksi horisontal. 
  • Horisontal pulsa. Berasal dari fbt, sering juga di sebut sebagai AFC. Namun ada beberapa televisi yang mengambil pulsa dari pin heater. Digunakan untuk sinyal sinkronisasi OSD pada layar. Terhubung ke IC program.
  • ABL (automatic brighness limited). Dari pin brightness control ic program dan ic utama. Digunakan untuk menyesuaikan brightness dilayar secara otomatis.
Berikut contoh gambar FBT / flyback transformator. Sentuh untuk menampilkan gambar.
Keterangan gambar;

https://4.bp.blogspot.com/-b8XElb2ZoCA/VZIYNfk2gUI/AAAAAAAAAdM/axHCNF7-Ia0/s320/flyback1.jpg
A. Anoda HV
B. Kabel Fokus
C. Kabel Screen / G2
D. Potensio Fokus ( ada beberapa fbt yang memiliki dua buah potensio fokus)
E. Potensio Screen G2
F. Pinout FBT

Contoh skema diagram pinout flyback dengan dibaca searah jarum jam. Sentuh untuk menampilkan
skematik.

https://1.bp.blogspot.com/-jfapE_ulQlM/VZIZRQD3dTI/AAAAAAAAAdU/6GFDfR7iDQI/s320/CF1147_DWG.jpg
Keterangan gambar:
A. Transistor penguat horisontal, dioda dumper, kapasitor resonansi.
B. Potensio Fokus dan Screen.
1. Colektor transistor penguat horisontal
2. B+
3. 180v catu daya RGB.
4. Heater 6vac
5. Ground Heater
6. NC / no connect
7. 24 v 
8. 12 v
9. Ground.
10. Ground HV
11. Screen
12 . Fokus
13, 14 . Anoda HV
NB: semua tegangan keluaran Flyback adalah AC, menjadi DC setelah melewati dioda penyearah.


* Rangkaian defleksi yoke ( kumparan pembelok).

Kumparan pembelok pada televisi digunakan untuk membelokkan berkas elektron keatas kebawah untuk vertikal dan kekanan kekiri untuk horisontal. Cara kerja kumparan defleksi yoke ini hampir menyerupai cara kerja speaker. Sinyal gigi gergaji yang dikeluarkan oleh ic vertikal dan memasuki kumparan defleksi menimbulkan induksi elektromagnetik sehingga membelokkan berkas elektron keatas kebawah. Begitu juga kumparan defleksi yoke horisontal. Sinyal gigi gergaji yang telah dikuatkan oleh rangkaian penguat horisontal dan memasuki kumparan defleksi akan menimbulkan induksi elektromagnetik sehingga membelokkan berkas kekanan kekiri.Sesuai dengan teori kemagnetan, kumparan yang dialiri arus listrik yang berubah-ubah setiap waktunya dapat menimbulkan medan magnet. Sentuh untuk menampilkan kumparan
defleksi vertikal. Sentuh untuk menampilkan kumparan
https://4.bp.blogspot.com/-jyXIacP3brg/VZIbhd_RPFI/AAAAAAAAAdg/BcGUxP1RzJU/s320/153-022A.jpg

https://2.bp.blogspot.com/-Vc83oLDRpno/VZIbj_m3lvI/AAAAAAAAAdo/7XDFQLOsV9Y/s320/277939906_511.JPG

Dari contoh gambar defleksi yoke diatas, kumparan yang terlihat pada bagian dalam adalah kumparan pembelok horisontal. Sedangkan kumparan yang terlihat dari luar letaknya atas dan bawah adalah kumparan pembelok vertikal. Nilai hambatan kumparan pembelok vertikal jika diukur dengan ohmeter akan lebih besar nilanya dibanding hambata kumparan pembelok horisontal. Dalam televisi, nilai hambatan kumparan defleksi vertikal antara 12- 15 ohm , sedangkan kumparan defleksi horisontal antara 3-4 ohm.
Jika dibanding dengan kumparan defleksi vertikal kumparan defleksi horisontal lebih sering mengalami kerusakan karena bekerja dalam tegangan 115vac dan berdekatan dengan leher CRT yang relatif panas sehingga memungkinkan kumparan defleksi horisontal mengalami kerusakan.

Demikian dahulu bahasan mengenai blok rangkaian penguat vertikal dan horisontal televisi crt. Artikel ini akan selalu penulis update. Untuk Artikel selanjutnya adalah tentang
blok rangkaian penguat suara.

Blok Rangkaian IC Utama atau IC Gambar
Bahasan kali ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya yang membahas tentang IC program.

Sebelumnya penulis memberitahukan bahwa penamaan IC utama atau IC induk ini hanya untuk mempermudah pengenalan komponen dalam sebuah rangkaian televisi. Karena, ada banyak yang menamakan komponen ic ini dengan nama ic gambar, ic chroma dan ic jungle. Spesial untuk ic jungle, disebut ic jungle karena ic program dan ic gambar sudah disatukan. Sehingga tidak jarang ic jungle sering juga disebut dengan ic tunggal.
Namun dalam artikel kali ini yang dimaksud adalah IC utama belum menjadi satu dengan IC program. IC jenis  seperti ini sering dijumpai pada televisi model lama.  Sebagai contoh penulis ambil seri LA76810A. Dimana didalam IC ini ada beberapa macam rangkaian utama yaitu :
* Rangkaian horisontal osilator, tegangan horisontal osilator dan horisontal output. Dibagian ini sinyal frekuensi horisontal 15,625Hz di buat yang selanjutnya diumpankan ke rangkaian driver horisontal.
* Rangkaian vertikal osilator, tegangan vertikal osilator dan vertikal output. Dibagian ini sinyal frekuensi vertikal dibuat dan selanjutnya masuk ke rangkaian penguat vertikal.
* Rangkaian IF, tegangan IF dan IF output yang didalamnya tergabung video komposit. Video komposit  adalah sinyal gabungan antara suara, gambar, warna dan sinkronisasi.
*  Rangkaian audio, tegangan audio dan audio output. Bagian ini mengolah masukan suara dari sinyal video komposit dan membuat keluaran murni sinyal audio yang selanjutnya diteruskan ke rangkaian penguat suara.
*  Rangkaian video rgb, tegangan rgb dan rgb output. Bagian ini mengolah masukan video dari video komposit kemudian memisahkan menjadi RGB output yang selanjutnya diteruskan ke rangkaian penguat video driver.

Dari penjabaran diatas dapat diketahui bahwa sistem kerja sebuah IC itu masing-masing, secara umum tidak saling mepengaruhi, hanya saja disatukan bentuk fisiknya.  Seumpama saja bagian suara, output ic tidak lagi mengeluarkan sinyal audio secara normal maka tidak akan mempengaruhi bagian lainnya. Hanya saja televisi menjadi bisu padahal penguat suara bekerja dengan baik.
Khusus bagian horisontal, ini adalah bagian terpenting kedua setelah power supply. Jika bagian ini rusak tentu bagian lain juga bermasalah dikarenakan horisontal ic utama digunakan untuk start /menghidupkan flyback transformator  dimana flyback adalah sebagai power supply kedua sebuah televisi. Bila bagian ini bermasalah biasanya televisi menjadi mati total, namun belum tentu IC utama menjadi penyebabnya. Bisa dikarenakan tegangan supply IC utama bagian horisontal tidak masuk, bisa rangkaian driver tidak bekerja, atau rangkaian flyback tranformator yang rusak.  Bila bagian ini normal biasanya televisi dapat hidup sehingga barulah kita dapat mengamati  dan melakukan pengukuran dibagian yang lainnya.
 Mempelajari IC seperti ini tentu sangat rumit, namun akan mudah jika mengetahui sistem kerja dan bagiannya. Dan untuk kerusakan disalah satu bagian  maka harus mengganti satu unit IC. Penggantian IC ini sebaiknya dilakukan dengan hati-hati, dengan solder yang tidak terlalu panas dan penyedot timah yang ujungnya dilapisi karet tahan api sehingga sedotannya kuat dan tidak merusak pcb.  Karet tahan api dapat diambil dari kop flyback yang sudah tidak dipakai.

Untuk lebih detail tentang data pin ic LA76810a dapat dibaca di posting sebelumnya.
Untuk lebih jelas mengenai cara kerja IC utama ini, mari dilihat dari diagram IC utama dalam gambar di bawah ini :

http://3.bp.blogspot.com/-agwX5lF7RFg/VYhjN_2YcMI/AAAAAAAAAcE/niBthvn7C4E/s320/3361_la76810a-1.gif
diagram la76810a


Dari gambar ic diatas dan ic yang sejenis beberapa tahun lagi mungkin akan sulit keberadaanya, karena saat ini pun lebih sering dijumpai ic gambar sudah tergabung dengan ic program ( ic jungle/ tunggal) dengan jumlah kaki pinout lebih dari 54 pin seperti misalnya TDA UOC8895. Belum lagi dengan adanya teknologi televisi lcd dan led yang sudah pasti tidak menggunakan komponen berjenis ini. Namun kembali lagi, jika cara kerja IC diketahui, hal itu tidak akan sulit.

Untuk melanjutkan bahasan bagian-bagian televisi, pada artikel selanjutnya akan di bahas tentang bagian Tuner.

Rangkaian Blok Tuner Manual
Setelah kemarin membahas tentang IC utama kini berlanjut artikelnya tentang tuner. Secara umum tuner dalam pesawat  televisi digunakan untuk mengubah sinyal yang diterima oleh antena televisi yang didalamnya terkandung segala macam frekuensi menjadi frekuensi menengah(IF). Dari pin IF tuner inilah melalui sebuah komponen saw filter kemudian diumpankan ke ic utama pin VIF.

Skema tuner dan komponen pendukung dapat dilihat dari gambar berikut ini:

http://3.bp.blogspot.com/-qmr_ywQo_wA/VY2VNN7JgdI/AAAAAAAAAcY/6UT0YO4ot9A/s320/IMG_0636.jpg
Skema diagram rangkaian tuner dan pendukungnya


Dari gambar diatas, semua bagian harus dapat bekerja sebagaimana mestinya. Catu daya 33v dc dimanfaatkan dari tegangan catu 130v melalui sebuah resistor beban dan dioda zener 33v sehingga didapat tegangan 33v untuk catu voltage tuning. Tegangan sebesar 33v dc dipanjarkan ke kolektor transistor. Arus keluaran pada emitor transistor dipanjarkan ke pin VT tuner. Tegangan emitor bergantung pada basis transistor yang dikendalikan oleh icprogram. Tegangan dibasis transistor kisaran 0-5vdc tergantung pada frekuensi chanel siaran yang sedang pakai.
Penguat IF berguna untuk menguatkan sinyal IF sebelum diumpankan ke saw filter ( filter gigi gergaji). Sinyal yang diumpankan dari penguat IF diumpankan lagi ke IC utama.  Selanjutnya, sinyal diproses untk menjadi sinyal gambar, sinyal suara, sinyal sinkronisasi, dan sinyal warna.
Mari disimak gambar berikut ini untuk memperjelas cara kerja tuner.

Berikut penjelasan masing-masing pinout tuner
  •         Pin 1 pin IF (intermediate frequency). Berfungsi sebagai output tuner dan terhubung ke rangkaian penguat IF dan saw filter. Cara kerjanya sangat dipengaruhi oleh posisi band VLF, VHF, UHF, input antena, AGC dan tegangan catu tuner. Sinyal outputnya mengandung sinyal video komposit (sinnyal gambar, suara, sinkronisasi, warna, horisontal dan vertikal).
  •         Pin 2 pin Ground. Berfungsi sebagai catu daya negatif tuner.
  •         Pin 3 pin B+ (MB). Berfungsi sebagai catu daya positif tuner.
  •         Pin 4 pin VLF ( Very Low Frequency). Berfungsi sebagai catu daya saat posisi tuning atau memilih chanel yang pemancarnya menggunakan saluran VLF.  Pada saat sedang tuning search ic program akan mengaktifkan pin ini dengan mengeluarkan tegangan 5vdc pada pin VLF, sedangkan pin VHF dan UHF akan off 0vdc.
  •         Pin 5 pin VHF ( Very High Frequency). Berfungsi sebagai catu daya saat posisi tuning atau memilih chanel yang pemancarnya menggunakan saluran VHF.  Pada saat sedang tuning search ic program akan mengaktifkan pin ini dengan mengeluarkan tegangan 5vdc pada pin VHF, sedangkan pin VLF dan UHF akan off 0vdc.
  •         Pin 6 pin UHF ( Ultra High Frequency). Berfungsi sebagai catu daya saat posisi tuning atau memilih chanel yang pemancarnya menggunakan saluran UHF.  Pada saat sedang tuning search ic program akan mengaktifkan pin ini dengan mengeluarkan tegangan 5vdc pada pin UHF, sedangkan pin VLF dan VHF akan off 0vdc.
  •         Pin 7 pin VT (Voltage Tuning). Sebagai catudaya pencarian siaran. Tegangan kerja adalah 0- 33v dc. Pada saat menu auto search dijalankan, pada pin ini akan terukur bergerak dari 0 hingga33v yang dapat diamati dengan alat voltmeter.  Perubahan tegangan dimanfaatkan untuk mengubah frekuensi dan disesuaikan dengan frekuensi pemancar, lalu frekuensi yang cocok dengan stasiun pemancar akan disimpan oleh ic memori dengan kendali ic program.  Bila sudah tersimpan sebagai contoh misal stasiun SCTV dipin ini akan terukur 3vdc, band UHF on (5v) , VLF dan VHF off ( 0v ).
  •         Pin 8 pin AGC (Automatic Gain Control). Berfungsi   mengatur penguatan pada tuner. Pada saat tuner memerima siaran yang terlalu kuat  atau terlalu lemah perlu dikontrol agar diperoleh sinyal yang cocok. Proses ini dikerjakan didalam ic utama. Sinyal IF yang diterima ic utama di pin VIF1 dan VIF 2 jika terlalu kuat atau lemah IC utama akan melemahkan atau menguatkan sinyal tersebut secara otomatis.

Permasalahan yang sering terjadi pada tuner terletak pada pin UHF VHF dan VLF dan VT. Jika pin switch band UHF rusak maka semua siaran UHF tidak akan dapat diterima. Begitu juga pin VHF. Jika pin switch band VHF rusak maka semua siaran VHF tidak akan dapat diterima. Sedangkan permasalahan pada bagian VT bisa mengakibatkan semua channel band tidak dapat diterima, baik itu VLF VHF ataupun UHF, siaran UHF hanya didapatkan pada frekuensi rendah dan difrekuensi tinggi tidak dapat diterima dll. Untuk televisi yang umur pakai sudah cukup lama terkadang solderan dirangkaian tuner, solderan konektor antena, solderan grounding mengalami keretakan. Akibatnya siaran kadang ada kadang tidak, gambar kurang jernih.

Dengan seiring berkembangnya jaman, tuner televisi sudah banyak mengalami perubahan. Ada tuner digital  dimana ada pin SDA SCL , tuner PLL dan entah apalagi nanti hehe. Akan penulis bahas dilain waktu. Semoga atikel ini bermanfaat walau hanya sebatas dasar.

Blok Rangkaian Power Supply Televisi Berwarna
Rangkaian ini biasa disebut juga sebagai rangkaian pencatu daya.
Berikut beberapa bagian blok dari sebuah power supply:
  • Rangkaian input jala-jala listrik.

Rangkaian input jala-jala listrik terdiri atas cok dan kabel, saklar on/off, fuse, kapasitor bank, dan induktor filter.
  1. Cok dan kabel terdiri atas 2 buah kabel untuk menghubungkan sumber listrik ke saklar televisi.
  2. Saklar digunakan untuk memutus dan menghungkan rangkaian power supply dengan jala-jala listrik. Saklar terdiri dari 2 kaki, 4 kaki, 6 kaki. Saklar 2 dan 4 kaki cara kerjanya sama. Untuk saklar 6 kaki, 4 kaki digunakan untuk memutus menghubung rangkaian power supply dengan jala-jala listrik dan sisa 2 kakinya terdiri atas material kecil, biasa paling belakang dan berdekatan, digunakan untuk trigger on/ off pada ic program atau juga NC (no connection ).
  3. Fuse digunakan sebagai pengaman dan akan putus jika terjadi kelebihan beban pada rangkaian didepannya. Ukuran yang sering dijumpai adalah 2,5 ampere - 4 ampere
  4. Kapasitor bank digunakan sebagai filter tegangan bolak balik, nilai yang sering dipakai adalah 0,1µF-0,3µF dengan maks tegangan diatas 220volt ac.
  5. Induktor yang diparalelkan dengan kapasitor bank merupakan Rangkaian L-C yang berguna sebagai penyaring noice tegangan bolak balik. Noice yang dapat diredam hanya noice semisal noice saat menghidupkan lampu neon, tidak dapat menghilangkn noice dari luar semisal kilat dan mesin kendaraan bermotor.

  • Rangkaian Penyearah.

Rangkaian perata tegangan dari AC menjadi DC dengan 4 dioda dan 4 kapasitor keramik dipasang paralel masing-masing satu buah disetiap dioda.
  • Rangkaian Pendegaussing.

Pendegaussing terdiri dari kumparan dan termistor. Termistor adalah sebuah resistor pengurang arus tegangan bagi kumparan. Kumparan dibuat dari kawat email dengan diameter 0.8-1mm antara 400-800 belitan yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran tabung televisi (CRT)(Reka Rio,1990).
Rangkaian ini berfungsi untuk mendegauss(menghilangkan sifat magnet permanen) masker bayangan pada besi pengikat tabung televisi dan dpasang dibelakang tabung televisi.

Termistor / NTC (Negative Temperature Coefficient) merupakan resistor yang peka terhadap panas. Sehingga saat sklar ON arus listrik akan mengalir ke kumparan degauss. Kumparan degauss akan membuat magnet sementara. Karena arus yang digunakan kumparan sangat besar, termistor akan panas sehingga tahanannya berubah/melar/membesar  dan menjadikan arus listrik menuju kumparan terputus. Pada keadaan normal rangkaian ini bekerja hanya pada saat pertama kali televisi dihidupkan.
  • Kapasitor Tapis.

Adalah kapasitor penapis tegangan yang sudah diratakan/disearahkan oleh dioda jembatan(4 buah dioda). Tegangan dalam kapasitor ini biasanya 250vDc-350vDC. Tegangan dari sini akan dimanfaatkan sebagai sumber utama dalam rangkaian power supply dan akan diumpankan ke rangkaian oscilator dan penguat power supply.
  • Rangkaian Slowstar.

Rangkaian slow star adalah rangkaian yang berada diinput jalajala listrik sebelum kapasitor tapis dari power supply. Slow star umumnya terdiri dari sebuah Resistor dengan nilai 4,7ohm/10watt-39ohm/15watt. Ada juga yang ditambah dengan relay sebagai pengaman resistor tersebut dari kerusakan.
Pemasangan resistor slowstar berfungsi untuk membatasi pengisian kapasitor tapis agar tidak terjadi pengisian cepat. Jika terjadi pengisian secara cepat, akan terjadi kelebihan beban dan MCB meteran listrik yg berdaya 450watt akan membalik/ turun. Sebenarnya untuk pengguna listrik daya diatas 900Watt, slow star tidak perlu dipasang karena bekerja berat hanya sesaat yaitu mengisi kapasitor tapis, setelah kapasitor tapis terisi slow star tidak bekerja lagi.
  • Rangkaian Penguat Power Supply dan Oscilator.

Rangkaian penguat terdiri atas trasnsistor penguat dan oscilator tersendiri/terpisah. Dan ada juga yang  menggunakan IC/STR dimana oscilator sudah terdapat didalam STR tersebut.

Prinsip kerja dari penguat ini adalah saat on trafo/transcooper akan induksi diri. Jalur positif (+) kapasitor tapis terhubung dengan kumparan input primer trafo dan ujung kumparan primer tersebut terhubung dengan output Transistor/STR. Dimana transistor/STR telah menerima masukan denyut frekuensi di kaki Basis. Sehingga kumparan out trafo pun akan mengeluarkan tegangan sesuai jumlah lilitan dan menyesuaikan kebutuhan blok yang disupplynya.


  • Rangkaian Output power supply.

Rangkaian ini merupakan akhir proses yang terjadi pada power supply. Jika rangkaian bekerja dengan baik, akan tersedia tegangan output sesuai dengan kebutuhan masing-masing blok. Oleh karena itu bisa dibilang rangkaian power supply adalah hidup matinya sebuah televisi.

Untuk selanjutnya penulis bahas mengenai blok rangkaian
IC program.
Fungsi IC program LC8633 xx pinout
Sekedar catatan kecilku.
Rangkaian ic program digunakan untuk mengontrol (mengendalikan) seluruh sistem kerja yang terjadi pada penerima televisi berwarna dan rangkaian elektronik lainnya yang menggunakan ic program dan memori (eeprom).
Adapun fungsi beserta bagian yang dikontrolnya terdapat dalam kolom dibawah ini.. 
No
Bagian
Bagian yang dikontrol
Fungsi
Keterangan
1
On/ Off
Power Supply
Ada dua macam cara umum untuk menghidupkkan televisi:
1. Ic program melalui pin on/off mengendalikan seluruh rangkaian power supply.
2.  Ic program melalui pin on/off mengendalikan catu vcc untuk horisontal oscilator.
.
Untuk menghidupkan dan mematikan televisi
2
Volume
Ic suara/output suara
Mengontrol  intensitas bunyi yg masuk ke Ic suara.
Beberapa televisi pengontrolan terdapat didalam ic Utama.
3
Brightness
Tegangan ABL
Mengatur terang gelapnya cahaya pada  CRT
Tegangan ABL dapat juga diatur dengan bantuan SUB-brightness adjust dan screen adjust (potensiometer yg terpasang didalam fbt) pada pcb input crt biasanya ditulis G2.
4
Contrast
Tegangan pada IC utama pin Contrast.
Mengatur kecerahan gambar

5
Color
Tegangan ic utama pin color
Mengatur intensitas warna (luminance)

6
Voltage Tuning
Tegangan tuning pada Tuner.
Untuk mencari frekuensi pemancar yang diinginkan dengan cara mengubah tegangan pada pin vt atau vc (voltage tuning)

7
Band U/VL/VH
Tegangan pada band tuner
Memindahkan posisi band (switching) pada tuner apakah di posisi uhf/vhf/vlf

8
AV(audio video)
Tegangan Av pada pin av ic utama.
Memilih saluran input , apakah melalui antena (RF) atau dari peralatan lainnya seperti VCD/DVD handycam dan receiver digital.















Beberapa syarat yang harus dipenuhi dan menentukan agar ic program dapat bekerja yakni :
  • Tegangan Vcc sebesar 5Vdc ada.  
  • Pin negatif (ground) terhubung dengan catu negatif 0Vdc.
  • Osilator pada ic program bekerja (x-tal) biasa 500Hz.
  • Tegangan pada pin reset kurang lebih 3Vdc.
  • Ic memori terpasang.


Jika kelima syarat diatas tidak terpenuhi  maka ic program tidak akan bekrja sebagaimana mestinya walaupun ketentuan diatas tidak mutlak berlaku untuk seluruh ic program namun secara sistem kerja ic program menggunakan acuan tersebut.
Untuk lebih lengkapanya fungsi setiap pin ic program dapt dilihat dalam tabel.
Sebagai contoh saya ambil ic seri LC8633xx 55Y5
No
Nama Pin
Dihubungkan ke Rangkaian
Fungsi
Tegangan Terukur

1
VLF (Very Low Frequency)
Tuner pin VL atau BL
Mengaktifkan dan menonaktifkan  Tegangan untuk Band VLF
Tegangan saat on pada pin ini
terukur 5v sedangkan tegangan pada pin VHF dan UHF 0v

2
VHF (Very High Frequency)
Tuner Pin VH atau BH
Mengaktifkan dan menonaktifkan  Tegangan untuk Band UHF
Tegangan saat on pada pin ini
terukur 5v sedangkan tegangan pada pin VLF dan UHF 0v

3
SDAO
IC memori pin SDAO
Pengingat kerja IC program
5Vdc, berfungsi seperti ram dan rom pada komputer

4
SCLO
IC memori pin SCLO
Pengingat kerja IC program
5Vdc

5
GND(ground)
Catu Negatif
Catu yg dapat dinilai 0v terhadap 5Vdc
0v

6
X-TAL 1
Crystal 500Hz
Sebagai oscilator ic program
Analog multitester (dc meter) akan terbaaca bergetar, pengukuran dengan osiloskop

7
X-TAL 2
Crystal 500Hz



8
Vdd
Catu positif 5Vdc
Sebagai power supply IC program
5Vdc

9
KEY IN
Panel kontrol
Sebagai kontrol channel, volume, menu dll di panel tv
Tegangan di pin tactile switch berbeda beda, berkisar dari 3v-5Vdc

10
AFT IN
Tuner pin AFT dan AFT out  pada IC utama/gambar
Menberi perintah pada IC program untuk menyimpan data yang mengandung siaran televisi tertentu.
Tegangan berkisar 2,3v-5Vdc

11
SCART IN
Kecatu daya positif   5Vdc melalui sebuah resistor
Untuk menyimpan tegangan bias dari tegangan bias catu positif


12
CHROMA
Ke IC utama/gambar pin color control
Untuk Mengatur ketajaman warna
Tegangan terukur dari 0-5Vdc, tergantung dari pengaturan intensitas warna

13
RESET
Kerangakaian pengatur tegangan 3Vdc
Sebagai Reseter program
3Vdc

14
FILTER
Ke rangkaian tapis
Membuang frekuensi tinggi yang masuk ic program
0,2v-3,4vdc

15
SIF
NC



16
BLK2
Blank-in IC utama
Control Brightness
Teganagn terukur tergantung dari banyak sedikit pengaturan yang diberikan.

17
V-SYNC
Kerangkaian pengut vertikal
Untuk sinkronisasi vertikal OSD ( ON Screen Display) seperti menu, ch, volume dll
Bekerja sama dengan H-SYNC

18
H-SYNC
KeRangkaian penguat Horisontal ke bagian horisontal pulsa, adapula yang terhubung ke heater
Untuk sinkronisasi horisontal OSD
4v-6VAC

19
R
Ke R-in IC utama/gambar
OSD red,sinyal out merah, perpaduan warna RGB yang sesuai akan diolah di IC utama/gambar
Tegangan terukur tergantung pengaturan yg diberikan,

20
G
Ke G-in IC utama/gambar
OSD green, sinyal out hijau


21
B
Ke B-in IC utama/gambar
OSD green, sinyal out biru


22
BLK
Mengikuti jalur BLK2



23
POWER
Kerangkaian power supply
Menggerakkan transistor(rangkaian switch) saklar tegangan, tegangan yang sering di kontrol 24v,dan 12v atau H-Vcc
Ada 2 kemungkinan
0v saat on dan 5v saat off
Danatau 0v saat off dan 5v saat 0n

24
MUTE
Kerangkaian input IC penguat suara
Memutus/menghubungkan out suara yang menuju IC penguat suara
Saat mute on tegangan 5v.
Saat mute off tegangan 0v.

25
enable
Dihubungkan ke catu 5vdc melalaui sebuah resistor.
Tegangan pendukung ic program
Mendekati 5vdc

26
LNA(yuv)
Kecatu 5vdc melalui sebuah resistor
Tegangan pendukung ic program
Mendekati 5v dc

27
SD
Ke IC utama/croma
Mengontrol suara melalui kelebhan tegangan catu di power supply
Pada beberapa jenis IC pin ini sering bernama ID. Kerusakan di pin ini berupa hilang suara/ warna. Tegangan berkisar 2vdc-5vdc

28
IR ( input remote control)
Kesensor Remote control
Menterjemahkan perintah dari remot control melalui infrared receiver
Berubah ubah menurut perintah yg diberikan remote control.

29
VOL.R
Kerangkaian input volume IC penguat suara sebelah kanan.
Membesarkan/mengecilkan suara sebelah kanan
0-5vdc sesuai pengaturan suara yg diberikan.

30
VOL.L
Kerangkaian input volume penguat Suara sebelah kiri



31
WOOF
Kerangkaian woofer.
Sama dengan pin vol.r dan vol.l


32
VT
Tuner kaki VT/BT(voltage tuning)
Untuk mencari frekuensi yg dipancarkan oleh pemancar dengan menggeser/mengubah tegangan.
Padda pin ini terukur 0-5vdc,, sedang di pin tuner adalh 0-33vdc.. tegangan akan termati bergerak ketika auto tuning.

33
AV2
IC saklar AV jalur2
Mengubah saluran ke VCD /DVD/receiver.
0 atau 5vdc

34
AV1
IC saklar AV jalur1
Mengubah saluran ke VCD/DVD/receiver dll
0 atau 5vdc

35
DVD
IC saklar AV jalur 3

0 atau 5vdc

36
UHF
Pin UHF
Mmengaktifkan tegangan untuk band UHF
Pada saat pin ini on, UHF pin ini terukur 5vdc sedang pin VLF dan VHF 0vdc.


















Sekian dulu ya, semoga bermanfaat bagi yang sedang mencari tahu dan membutuhkan. :)
Komponen Elektronika
Komponen elektronika berdasar sifat dan fungsinya komponen elektronika dibedakan menjadi dua yaitu komponen yang pasif dan komponen aktif.

  •  Komponen pasif yaitu komponen yg tidak mengubah fungsi dari rangkaian saat dialiri arus listrik dan tidak pula menghasilkan penguatan.


Macam-macam komponen pasif:


1. RESISTOR (R)

Simbol yang dipakai huruf R. Resistor berfungsi sebagai penghambat atau resistansi untuk membatasi arus listrik. Nilai satuan besaran resistsansi dinyatakan dalam Ohm. 
Hitungan mudah membaca warna gelang resistor dapat dilihat dalam gambar  ini.
https://1.bp.blogspot.com/-TfIkPuoCBTI/UuiaDLnLxkI/AAAAAAAAADo/CovvKts0WiA/s1600/563215_606223966072430_1357510504_n.jpg
Sebenarnya ada cara lain untuk menentukan nilai dari sebuah resistor yaitu dengan menghitung, namun sedikit lebih rumit dan memakan waktu jika untuk belajar. Dilain kesempatan akan saya bahas.

2. KAPASITOR(C)

Kapasitor sering disimbolkan dengan huruf C berfungsi sebagai penyimpan arus listrik sementara, menahan arus DC , melewatkan Arus AC dan sebaliknya. Nilai satuan kapasitansi dinyatakan dalam farad(F).
  • Kapasitor non polar/ tanpa polaritas yang tidak memiliki kutub positif dan negatif. Sebagai contoh: kapasitor keramik 10 pF(pico farad),kapasitor mika 223nF(nano Farad).
  • Kapasitor bipolar/polaritas yang mempunyai kutub positif negatif. Sebagai contoh; elektrolit kapasitor/elko/kondensator. Misal 220µF 16V (micro Farad)
Contoh gambar kapasitor ada digambar ini
https://4.bp.blogspot.com/-UvLnBMw4wU4/Uuieey3NhsI/AAAAAAAAAEE/HlTHCtay3z4/s1600/kapasitor.jpg
3.INDUKTOR (L)

Simbol dari induktor adalah R. Induktor berfungsi sebagai induksi magnet, penyaring(filter) sinyal low fekuensi. Nilai satuan dinyatakan dalam Henry. Contoh gambar induktor.

https://2.bp.blogspot.com/-Jmqnr9uRlwY/UuieesN_BzI/AAAAAAAAAEA/gC8trqTP1Xs/s1600/induktor.jpg
  • Komponen Aktif. Komponen aktif adalah komponen yang mampu mengubah fungsi dari rangkaian dan sebagian besar komponen bersifat menghasilkan penguatan saat dialiri arus listrik.


Macam-macam komponen aktif:

1.Diode/Dioda (D).
Simbol yang dipakai adalah D. Sebuah dioda berfungsi sebagai penyearah arus. Ada banyak macam jenis dioda. Namun yang sering ditemui adalah dioda biasa dan dioda zener. Sebuah dioda zener digunakan sebagai pembatas arus. Dioda zener mempunyai bodi bening. Bentuk-bentuk dioda dalam gambar ini.
https://2.bp.blogspot.com/--IwWevMsTZ0/UuieXKUkqaI/AAAAAAAAAD0/OJCLNYM1eWM/s1600/dioda.jpg
2. Transistor (Q).

 Simbol yang dipakai adalah huruf Q atau TR. Transistor berfungsi sebagai penguat arus dan sebagai sirkuit pemutus dan penyambung(switching). Bergantung pada pola pemasangan didalam rangkaian elektronik. Bentuk-bentuk transistor dicontohkan dalam gambar berikut ini.

https://4.bp.blogspot.com/-CshG-zKVKqM/UuiglfttHGI/AAAAAAAAAEo/0DIkmYVLlpw/s1600/transistor.jpg
3. Fuse.

Fuse berfungsi sebagai sekring/pengaman dari tegangan berlebihan atau hubungan arus pendek(korsleting).
http://1.bp.blogspot.com/-sSvmWQpc5PA/UuieeYLktvI/AAAAAAAAAD8/1PHFgXoQXDc/s1600/fuse.jpg
contoh sederhana fuse


4. IC(integrated circuit).

IC merupakan kependekan dari integrated circuit. Sebuah Integrated Circuit terdiri atas gabungan komponen yang diintegrasikan dalam bentuk chip.
contoh tipe ic:

  • IC BGA (Ball Grounding Array) . Sentuh link untuk melihat contoh.
  • https://4.bp.blogspot.com/-8tReepmPnNo/UuieflrApqI/AAAAAAAAAEY/SjPk_vSfVcw/s1600/bga+ic.jpg

Ciri IC ini yaitu mempunyai kaki-kaki komponen dibawah tubuh IC seperti terlihat dari gambar dibawah ini.


  • IC SMT ( Surface Mount Technology). Sentuh link untuk melihat contoh. 
  • https://1.bp.blogspot.com/-RmW8xfMTcXs/VZtb2w6SFtI/AAAAAAAAAfs/2t-Y60cCI-Y/s1600/smt%2Bic.jpg
Ciri IC ini yaitu mempunyai kaki-kaki komponen disamping tubuh IC. Dapat dilihat dari contoh gambar dibawah ini.




No comments:

Post a Comment