Saturday 4 June 2016

KERUSAKAN DAN GANGGUAN PADA PESAWAT TV

KERUSAKAN GANGGUAN PADA PESAWAT TV



KERUSAKAN DAN GANGUAN PADA PESAWAT TV
 Kerusakan yang sering di jumpai di macam macam merek televisi menurut pengalaman"
1. Mati total
Ada beberapa kerusakan yang mengakibatkan TV mati total tidak dapat bekerja sama sekali. Pada umumnya terjadi pada bagian catu daya atau pada rangkaian defleksi horizontal, yakni pada osilator horizontal.
a. Apakah TV mati total dan tidak ada lampu indikator yang menyala ?
Penyebabnya :
Kemungkinan besar penyebabnya pada rangkaian catu daya.
Perbaikan :
Perikasa sumber listrik PLN, periksa rangkaian regulator input sampai output. Pada umumnya tegangan catu daya pesawat TV mempunyai output sebesar 115 volt, 24 volt, 12 volt dan 5 volt tergantung merk TV nya.
b. Apakah terdengar suara derit pada trafo switching ?
Penyebabnya :
Biasanya tegangan output tersumbat karena adanya komponen yang rusak.
Perbaikan :
Lepaskan beban dari output regulator dengan cara melepas kaki basis transistor horizontal atau salah satu kaki input trafo horizontal dan ukur tegangan outpunya. Jika output regulator menunjukan tegangan yang sesuai dengan petunjuk yang ada di PCB periksa seluruh jalur distribusi dari output regulator dan seluruh rangakaian horizontal.
c. Apakah lampu indikator menyala tetapi TV tidak dapat dioperasikan sebagaimana mestinya ?
Penyebab :
Kemungkinan kerusakan terjadi pada rangkaian horizontal atau regulator. Tegangan yang dihasilkan oleh regulator biasanya terhambat karena dioda pembatas tegangan rusak. Tidak semua merk TV memiliki dioda ini, dioda yang digunakan biasanya memiliki nomor seri R2M atau R2KY.
Perbaikan :
Pada beberapa TV biasanya ada 2 warna cahaya lampu indikator. Saat TV dinyalakan lampu indikator akan menyala merah, sedang beberapa detik kemudian akan berwarna hijau atau mati dan tayangan TV dapat dilihat. Apabila lampu indikator menyala merah dan tidak berubah menjadi hijau atau mati, atau berubah tetapi hanya sekejap dan berwarna merah kembali berarti terjadi proteksi.
Periksa tegangan output dari regulator sampai ke beban .Jika tegangan ini tidak normal berarti rangkaian regulator tergangu atau ada komponen yang rusak dan perlu diganti.
2. Tidak ada Raster tapi suaranya baik.
Penyebab :
Rangkaian penguat Video atau rangkaian penguat cayaya, atau rangkaian pembatas tegangan tinggi atau CRT ( Catoda Ray Tube ) rusak.
Perbaikan :
v Periksa apakah tegangan tinggi yang terhubung ke CRT normal ?
Jika normal periksa tegangan tinggi katoda CRT. Jika
tegangan yang diukur tidak ada, periksa rangkaian tegangan
tinggi.
 Apakah tegangan tinggi ke katoda CRT normal ? Jika normal
v
periksa rangkaian penguat Video dan rangkaian pengontrol kuat
cahaya ( britnes )
 Apakah semua normal, periksa rangkaian CRT. Kerusakan yang
v
sering terjadi adalah karena filamennya putus sehingga CRT tidak
memancarkan cahaya.
3. Gambar Gelap
Penyebab :
 Tegangan Anoda CRT terlalu rendah akibat adanya kerusakan pada
v rangkaian tegangan tinggi, rangkaian defleksi horizontal atau pada rangkaian catu daya.
 Tegangan semua katoda menjadi besar karena ganguan pada penguat
v video, pada pengatur kuat cahaya, pada rangkaian pembatas, atau tegangan katoda CRT terlalu rendah karena ada komponen yang rusak.
Perbaikan :
 Periksa apakah tegangan output regulator normal ? Jika normal
v periksa tegangan katoda CRT. Jika tidak normal, periksa tegangan output regulator.
 Periksa apakah tegangan katoda CRT normal? Jika normal periksa
v tegangan anoda CRT, Jika tidak normal periksa rangkaian tegangan tinggi.
4. Raster berupa satu garis horizontal.
Penyebab :
Apabila kerusakan gambar berbentuk satu garis horizontal, kerusakan dapat terjadi pada rangkaian osilator yaitu asilator CSC, osilator bloking, atau multivibrator. Biasanya semua osilator menggunakan sistim bertingkat sehingga pemeriksaaan harus sesuai dengan tingkat komponen yang rusak .Kesalahan dalam menentukan tingkat osilator yang rusak akan berakibat ganguan pada osilator tidak dapat ditemukan.
Perbaikan :
 Periksa rangkaian defleksi vertikal
v
 Periksa seluruh elktroda IC atau transistor dengan multimeter
v
5. Sinkronisasi Horizontal jelek
Penyebab :
Kerusakan semacam ini jarang terjadi pada pesawat TV keluaran baru. Jika sampai terjadi kerusakan, biasanya disebabkan oleh komponen yang sudah tua ( termakan umur )
Perbaikan :
Periksa rangkaian osilator horizontal, kemungkinan ada ELKO yang sudah kering. Biasanya ditunjukkan oelh punggung ELKO yang sudah kusam atau pecah.
6. Sebagian GAmbar tegeser horizontal
Penyebab :
Sinyal video yang dihasilkan tercampur dengan input sinyal sinkronisasi, rangkaian bufer video dan AGC.
7. Sinkronisasi Vertikal Jelek
Penyebab :
Kerusakan tejadi pada rangkaian integratoratau pada rangkaian osilator vertikal. Kerusakan semacam ini biasanya lebih sering terjadi pada TV keluaran lama.
Perbaikan :
Periksa rangkaian osilator vertikal.Mungkin pengatur vertikal TV keluaran lama sudah aus, sedangkan kerusakan pada TV keluaran baru biasanya terjadi akibat kapasitor keramik bocor.
8. Sinkronisasi VErtikal dan Horizontal jelek
Penyebab :
Kerusakan terjadi pada pemisah sinyal sinkronisasi dan pada rangakaian penguat sinkronisasi, atau kerusakan pada rangakaian AGC dan rangkaian penghapus nois ( nois canceler )
Perbaikan :
Apkah sinkronisasi vertikal dan horizontal lemah ?
 Jika ya, periksa rangkaian sinkronisasi
v
 Jika rangkaian pemisah sinkronisasi normal, periksa bagian penguat sinkronisasi
v
 Jika rangkaian penguat sinkronisasi normal, periksa rangkaian AGC dan rangkaian penghapus nois.
v
9. Cacat Distorsi pola Raster
Gambar sempit.
Penyebab :
Tegangan output horizontal lebih rendah sehingga rangkaian arus gigi gergaji pada kumapran defleksi horizontal ( yoke ) bertambah lemah.
PErbaikan :
 Periksa tegangan output catu daya, jika tegangan outputnya lebih
v rendah dari nilai yang tertulis pada PCB, periksa komponen-komponennya
 Periksa rangkaian defleksi horizontal terutama transistor yang ada didalamnya
v
 Periksa kondisi yoke, jika rusak atau terbakar harus diganti.
v
10. Gambar melebar horizontal
Penyabab :
Ada komponen pengatur horizontal atau variabel resistor yang rusak.
Perbaikan :
Kerusakan horizontal disebabkan karena amplitudo horizontal terlalu besar atau meregang.
Perbaikan :
 Ubah nilai pengontrol lebar horizontal, jika tidak ada perubahan ganti Variabel resistor tersebut.
v
 Periksa tegangan output catu daya, jika tegangan outputnya lebih
v besar dari nilai yang tertulis pada PCB periksa konponen-komponennya.
11. Tinggi Gambar Memendek
Penyebab :
Amplitudo gelombang gigi gergaji dalam kumparan defleksi vertikal terlalu kecil sehingga output rangkaian defleksi vertikal tidak cukup.
PErbaikan :
PEriksa Vr pengatur amplitudo vertikal ( V Size ) dan pengatur linierritas ( V Lin ).Pada TV digital pengaturan dapat dilakukan mengejust dengan remote control pada menu adjusment, jika tidak ada perubahan atau hanya sedikit perubahan, periksa R dan Tr pada rangkaian defleksi vertikal mujngkin ada komponen yang rusak.
12. Penyusutan Gambar pada Bagian Atas dan Bawah
Penyebab :
Biasanya terjadi kerusakan atau kering pada kondensator Elko atau nilai Vr yang sudah tidak sesuai.
PErbaikan :
 Set Vr pengatur amplitudo vertikal dan pengatur linierritas, jika tidak ada perubahan berarti Vr sudah rusak.
v
 Periksa kondensator Elektrolit. Kondensator elektro
vlit dapat dilihat dari penampilan fisiknya, jika karet pada bagian bawah menggelembung atau permukaan atasnya berwarna kusam, berarti kondensator tersebut sudah rusak / kering.
13. Gambar Vertikal Memanjang.
Penyebab :
Arus gigi gergaji pada kumparan defleksi vertikal terlalu besar.
Perbaikan :
Apakah gambar menjadi lebih pendek ketika Vr tinggi vertikal diubah nilainya ? Jika tinggi gambar menjadi lebih pendek atur Vr vertikal bergantian dengan mengatur Vr linierritas, jika tidak ada perubahan pada gambar kemungkinan ada kondensator yang sudah kering.
14. Kwalitas gambar jelek.
PEnyebab :
Intensitas medan pada tempat penerimaan sinyal rendah.
PErbaikan :
Jika mendapat masalah seperti ini ada hal paling mudah dilakukan yaitu dengan membandingkan siaran TV dengan TV yang lain apakah kwalitas gambarnya sama. Jika tidak putar arah antena sampai didapat gambar yang bagus.
Penyebab :
Sistim antene TV rusak, biasanya salah satu kabel antene terputus atau pada ujung kabel antene berkarat.
Perbaikan :
Perbaiki jalur kabel antene, jika ada yang berkarat harus di potong.
Penyebab :
Rangkaian penguat frekwensi tinggi rusak, biasanya blok Tuner atau blok AGC terganggu karena ada beberapa komponen yang tidak terhubung dengan baik atau solderan ada yang rusak.
Perbaikan :
PEriksa solderan pada blok tuner dan AGC, solder ulang jika ada solderan yang tidak sempurna atau sudah terlepas. PEnyolderan hendaknya dilakukan dengan hati hati karena komponen tuner kecil, jika terjadi kesalahan akan memyebabkan tuner tidak bisa digunakan lagi.
15. Kontras Gambar rendah.
PEnyebab :
Biasanya kerusakan terjadi antara rangkaian mixer dan rangkaian penguat video, jka kontras sudah distel tapi tidak mengalami perubahan dapat dipastikan rangkaian TV mengalami ganguan.
mungkin itu sedikit garis besar nya saja untuk anda yang ingi mengetahui apa penyebab kerusakan televisi anda" semoga ber manfa'at!!!!!

Cara Membaca dan Menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan Kode Angka – Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah merupakan salah satu Komponen Elektronika Pasif yang paling banyak digunakan dalam rangkaian peralatan elektronika. Fungsi Kapasitor yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara membuatnya menjadi Komponen Elektronika yang penting. Artikel sebelumnya telah membahas tentang Jenis-jenis Kapasitor beserta Fungsi dan Simbolnya, maka untuk kesempatan ini akan membahas tentang Cara Membaca dan Menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan Kode Angka dan Huruf-nya.
Satuan Kapasitansi Kapasitor adalah Farad, tetapi Farad merupakan satuan yang besar untuk sebuah Kapasitor yang umum dipakai oleh Peralatan Elektronik. Oleh Karena itu, Satuan-satuan yang merupakan turunan dari Farad menjadi pilihan utama produsen dalam memproduksi sebuah Kapasitor agar dapat digunakan oleh peralatan Elektronika. Satuan-satuan tersebut diantaranya adalah : Micro Farad (µF), Nano Farad (nF) dan Piko Farad (pF ).
Berikut ini adalah ukuran turunan Farad yang umum digunakan dalam menentukan Nilai Kapasitansi sebuah Kapasitor :
1 Farad        = 1.000.000µF (mikro Farad)
1µF                = 1.000nF (nano Farad)
1µF                = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF                = 1.000pF (piko Farad)

Cara Membaca Nilai Kapasitor Elektrolit (ELCO)

Untuk Kapasitor Elektrolit atau ELCO, nilai Kapasitansinya telah tertera di label badannya dengan jelas. Jadi sangat mudah untuk menentukan nilainya. Contoh 100µF 16V, 470µF 10V, 1000µF 6.3V ataupun 3300µF 16V. Untuk lebih Jelas silakan lihat gambar dibawah ini :
Nilai Kapasitor pada gambar diatas adalah 3300µF  (baca : 3300 Micro Farad)
Hal yang perlu diingat adalah Kapasitor Elektrolit (ELCO) merupakan jenis Kapasitor yang memiliki Polaritas (+) dan (-) sehingga perlu hati-hati dalam pemasangannya. Seperti Gambar diatas, di badan Kapasitor juga terdapat tanda yang menunjukkan Polaritas arah Negatif (-) dari sebuah Kapasitor Elektrolit. Disamping itu, daya tahan Panas Kapasitor juga tertulis dengan jelas di label badannya. Contohnya 85°C dan 105°C.
Cara Membaca Nilai Kapasitor Elektrolit

Cara Membaca Nilai Kapasitor Keramik, Kapasitor Kertas dan Kapasitor non-Polaritas lainnya

Untuk Kapasitor Keramik, Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyester atau Kapasitor Non-Polaritas lainnya, pada umumnya dituliskan Kode Nilai dibadannya. Seperti 104J, 202M, 473K dan lain sebagainya. Maka kita perlu menghitungnya ke dalam nilai Kapasitansi Kapasitor yang sebenarnya.
Cara Membaca dan Menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan Kode Angka Kapasitor

Contoh untuk membaca Nilai Kode untuk Kapasitor Keramik diatas dengan Tulisan Kode 473Z. Cara menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan kode tersebut adalah sebagai berikut :
Kode : 473Z
Nilai Kapasitor = 47 x 103
Nilai Kapasitor = 47 x 1000
Nilai Kapasitor = 47.000pF atau 47nF atau 0,047µF
Huruf dibelakang angka menandakan Toleransi dari Nilai Kapasitor tersebut, Berikut adalah daftar Nilai Toleransinya :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G= 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
473Z = 47,000pF +80% dan -20% atau berkisar antara 37.600 pF ~ 84.600 pF.
Jika di badan badan Kapasitor hanya bertuliskan 2 angka, Contohnya 47J maka perhitungannya adalah sebagai berikut :
Kode : 47J
Nilai Kapasitor = 47 x 100
Nilai Kapasitor = 47 x 1
Nilai Kapasitor = 47pF
Jadi Nilai Kapasitor yang berkode 47J adalah 47 pF ±5% yaitu berkisar antara 44,65pF ~ 49,35pF
Jika di badan Kapasitor tertera 222K maka nilai Kapasitor tersebut adalah :
Kode : 222K
Nilai Kapasitor = 22 x 102
Nilai Kapasitor = 22 x 100
Nilai Kapasitor = 2200pF
Toleransinya adalah 5% :
Nilai Kapasitor =2200  –   5% = 1980pF
Nilai Kapasitor = 2200 +  5% = 2310pF
Jadi Nilai Kapasitor dengan Kode 222K adalah berkisar antara 1.980 pF ~ 2.310 pF.
Untuk Kapasitor Chip (Chip Capacitor) yang terbuat dari Keramik, nilai Kapasitansinya tidak dicetak di badan Kapasitor Chip-nya, maka diperlukan Label Kotaknya untuk mengetahui nilainya atau diukur dengan Capacitance Meter (LCR Meter atau Multimeter yang dapat mengukur Kapasitor).

MENGENAL & MENGUKUR KOMPONEN ELEKTRONIKA DIODA

http://4.bp.blogspot.com/_nKPCU2VKyDY/S6RJv3raAvI/AAAAAAAAA2Y/2EqayV5UM7o/s320/Diode+Pic.JPG3. DIODA

Dioda adalah komponen elektronik yang terbuat dari unsur semikonduktor. Bahan ini adalah silikon atau germanium. Dioda silikon bekerja pada tegangan 0.6 VDC dan dioda germanium bekerja pada tegangan 0,2 VDC.

Contoh dioda : IN 4148, IN4002, IN 4003, dll.

http://1.bp.blogspot.com/_nKPCU2VKyDY/S6RIy3TLiEI/AAAAAAAAA1w/VuQhGCYG60E/s320/dioda1.JPG
Simbol Dioda adalah D, simbol gambarnya :


http://2.bp.blogspot.com/_nKPCU2VKyDY/S6RI0hSV2BI/AAAAAAAAA2Q/8iR5UaFZ4Wo/s320/images.jpeg
Sifat dioda :

• Jika diberi arah maju (tegangan positif => anoda dan tegangan negatif => katoda) akan menghantarkan arus dan sebaliknya,

http://4.bp.blogspot.com/_nKPCU2VKyDY/S6RIzubHFtI/AAAAAAAAA2A/rSuT5yL9LfY/s320/arahmaju+dioda1.JPG
• Jika diberi arah mundur (tegangan positif => katoda dan tegangan negatif => anoda) tidak akan menghantarkan arus.

http://1.bp.blogspot.com/_nKPCU2VKyDY/S6RIzZrxsyI/AAAAAAAAA14/L7qN591E-90/s320/arah+balik.JPG
Fungsi Dioda :

• Sebagai penyearah
• Sebagai pengaman rangkaian dari kemungkinan terbaliknya polaritas

Mengukur Dioda Dengan Multitester

Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 / X100


http://4.bp.blogspot.com/_nKPCU2VKyDY/S6RI0AYF_hI/AAAAAAAAA2I/jVD8EhpWusE/s320/cara+dioda.JPG
1. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak bukan nol.
kemudian posisi dibalik :
probe merah => anoda, probe hitam => katoda, Jarum tdk bergerak
berarti dioda dalam kondisi BAIK.


2. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol.
kemudian posisi dibalik :
probe merah => anoda, probe hitam => katoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol
berarti dioda dalam kondisi RUSAK / SHORT.



4. DIODA ZENER

Terbuat dari bahan silikon. Biasanya digunakan pada rangkaian power supply dimana fungsinya adalah sebagai penstabil arus. Meskipun arus AC yang dirubah ke DC berubah-ubah, tidak akan berpengaruh jika terdapat dioda zener ini.

Adapun sifatnya adalah sebagai berikut :

• Tegangan yang dicapai maksimal rata-rata 0,7 s/d 12 volt
• Hanya tahan terhadap arus kecil, maksimal 1 s/d 50 mA
• Hampir tidak ada tegangan yang hilang jika sudah melewati dioda zener.

Contoh dioda zener : zener 6 volt, zener 12 volt, dll

http://2.bp.blogspot.com/_nKPCU2VKyDY/S6RL1ZgOpOI/AAAAAAAAA2g/sIKtjJ-W3Sg/s320/Dioda+Zener.jpg

Pengukuran baik tidaknya dioda zener sama dengan pengukuran dioda biasa.

Aplikasi dalam rangkaian :

http://1.bp.blogspot.com/_nKPCU2VKyDY/S6RL1s_km5I/AAAAAAAAA2o/InMbVDv0Yu0/s320/aa.JPG


Cara Mengukur Transformator Dengan Multimeter


Transformator adalah komponen elektronika yang bekerja pada tegangan kerja yang tinggi sehingga seringkali mengalami kerusakan. Kerusakan pada transformator akan menyebabkan rangkaian atau peralatan elektronika tidak akan bekerja sama sekali. Kenapa demikian? Karena kalau komponen ini rusak maka komponen yang lainnya tidak akan mendapatkan arus atau tegangan listrik. Untuk mengetahui kerusakan pada transformator dapat kita lakukan dengan cara pengukuran menggunakan multimeter. Adapun cara pengukurannya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan diberi tegangan listrik dan tanpa diberikan tegangan listrik. Kita dapat melakukan salah satu dari dua cara di atas untuk memastikan apakah tranformator mengalami kerusakan atau tidak. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing cara di atas.
Cara mengukur trafo yang diberi tegangan listrik
  1. Hubungkan trafo ke sumber listrik (pastikan semua sambungan aman dan tersambung dengan baik).
  2. Atur posisi switch multimeter pada posisi volt AC, karena tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan AC. Untuk menjaga keamanan alat ukur set posisi switch pada tegangan yang lebih tinggi dari tegangan perkiraan dan tegangan PLN. Untuk mengukur bagian primer atur posisi volt Ac pada 500 atau 250.
  3. Cara pengukuran dapat dilakukan dari output dan dapat juga dari input. Pada contoh ini kita akan memulai pengecekan dari input. Awalilah dengan mengukur tegangan di kontak listrik. 
  4. Setelah yakin kontak listrik ada tegangan, lakukan pengecekan pada bagian primer trafo. (Karena tegangan ac, maka tidak apa apa posisi tesled  terbalik antara warna hitam dan merahnya).
  5. Jika pada primer ada tegangan, lanjutkan dengan melakukan pengukuran pada bagian sekunder. Jika tidak ada tegangan berarti kabel penghubung kontak dan trafo tidak bagus.
  6. Lakukan pengukuran tegangan pada bagian sekunder. Jangan lupa turunkan posisi ac volt ketegangan yang lebih mendekati tegangan yang tertulis pada bagian sekunder tapi usahakan di atasnya. jika ada tegangan berarti trafo dalam keadaan baik, sebaliknya jika tidak ada tegangan berarti trafo sudah rusak.
  7. Walaupun tegangan di output sudah ada, perlu juga untuk mengukur tegangan dengan body atau casisnya untuk memastikan tidak terjadi korsleting. 
Cara mengukur trafo tanpa tegangan listrik
  1. Pastikan kabel tesled dalam keadaan baik dan terhubung sempurna ke multimeter.
  2. Atur posisi switch pada pasisi ohm meter. Pengalinya bisa diatur pada posisi 1 k atau 100 x.
  3. Hubungkan tesled pada bagian primer trafo (tidak apa apa terbalik). Jika jarum meter bergerak berarti masih bagus (sementara). Jika tidak bergerak berarti lilitan sudah putus.
  4. Lakukan pengukuran pada bagian sekunder dengan cara yang sama. Jika bergerak berarti bagus dan jika diam berarti sudah putus.
  5. Lakukan pengukuran pada bagian primer dan sekunder secara bersamaan untuk memastikan tidak ada korsleting antara bagian primer dan sekunder. Jika jarum bergerak berarti trafo sudah rusak (korslet) jika diam berarti trafo dalam keadaan bagus.
  6. Dengan cara yang sama juga laukan pengukuran dari bagian primer/sekunder ke casis atau bodi. Jika bergerak berarti korslet jika diam berarti bagus
.

No comments:

Post a Comment