Saturday 4 June 2016

RANGKAIAN HORINZONTAL TV

RANGKAIAN HORINZONTAL TV



001 Bagaimana yang dimaksud mati protek atau rusak protek.
Pesawat televisi yang diperlengkapi dengan sirkit protektor, maka ada beberapa kemungkinan yang dapat terjadi jika terjadi problem pada salah satu sirkitnya.
  • Protek bagian horisontal – Ketika pesawat dihidupkan bagian horisontal akan hidup sebentar, tetapi kemudian mati lagi. Pada saat mati jika diukur pada horisontal driver menunjukkan bahwa tidak ada sinyal drive. Jika colokan listrik dicabut kemudian dicoba diulang dihidupkan lagi maka kejadian serupa akan terulang lagi. Tetapi jika jika basis transistor HOT coba diopen atau transistor HOT dilepas ternyata sinyal drive dapat hidup terus.
  • Protek bagian mikrokontrol – Jika diperiksa tegangan mikrokontrol pada pin kontrol power on-off, ketika pesawat dihidupkan kontrol power mau “on” sebentar kemudian kembali “off”. Jika colokan listrik dicabut power mau “on” lagi tetapi sebentar kemudian tetap kembali “off”. Pada model-model tertentu kadang pada saat pesawat mati ditandai dengan nyala led indikator yang kedip-kedip
  • Protek tabung gambar – Pesawat dapat dihidupkan tetapi raster gelap. Dicoba tegangan screen dinaikkan raster dapat nyala normal atau nyala 1 garis horisontal.
  • Protek bagian power suply – Pesawat jika dihidupkan tegangan B+ dari power suply ada sebentar tetapi kemudian hilang atau drops. Atau tegangan power suply ada tetapi sedikit drops dan tegangan goyang-goyang, yang disebabkan karena power suply hidup-mati berulang terus menerus.
Ada model televisi yang tidak menggunakan sistim protektor sama sekali, ada yang menggunakan hanya satu sistim protektor, tetapi ada pula yang menggunakan beberapa sistim protektor sekaligus. Sistim protektor sengaja dibuat dengan tujuan tertentu. Melacak kerusakan yang menyebabkan protek kadang menyulitkan, karena pesawat selalu mati sendiri sebelum kita dapat melakukan pengukuran-pengukuran. Dengan mengenal berbagai macam sistim protektor dan memahami cara kerjanya maka akan sangat membantu mengatasi kesulitan-kesulitan ini.
Macam-macam sistim protektor pesawat televisi :
  • Protektor x-ray
  • Protektor vertikal
  • Protektor B+ over current (OCP)
  • Protektor B+ over voltage (OVP)
  • Protektor ABL
  • Protektor tegangan suply (jika short atau putus)
  • Protektor white balance
  • Protektor sirkit power suply (SMPS)
002 Protektor x-ray (sinar-x)
Merupakan sistim protektor yang diterapkan paling awal dalam teknik televisi, oleh karena itu paling banyak dijumpai pada pesawat model-model lama. Jika tegangan tinggi anode tabung gambar dari tranfo flyback melebihi batas yang diperbolehkan, tabung gambar dapat menghasilkan sinar-x dari bagian anode dan shadowmask yang dibombardir oleh elektron-elektron kecepatan tinggi. Untuk menghindari problem ini maka dipasang sikit protektor x-ray, dimana secara otomatis “bagian horisontal akan dimatikan” jika tegangan tinggi dari flyback over.
002.1 Cara kerja protektor x-ray :
  • Tegangan tinggi flyback disampel (umumnya diambil dari pin-heater), disearahkan dan diturunkan menggunakan pembagi (devider) yang menggunakan resistor-resistor jenis presisi tinggi. Tegangan sampel inilah yang digunakan untuk mengetahui apakah tegangan flyback kondisinya normal atau over.
  • Sebuah “diode zener” sebagai sensor dihubungkan ke tegangan sampel ini. Pada kondisi normal besarnya tegangan sampel adalah dibawah nilai tegangan zener sehingga diode pada kondisi “off” atau tidak tembus.
  • Seumpama ada kejadian tiba-tiba tegangan flyback naik – maka tegangan sampel akan naik melebihi nilai tegangan diode, yang menyebabkan diode “on” atau tegangan menembus diode, yang akan memicu protek aktip bekerja.
002.2 Ada beberapa macam cara sirkit protektor x-ray mematikan pesawat.
  • Protektor mematikan bagian horisontal dengan cara men-short-kan tegangan H.Vcc ke ground. Sebuah transistor kolektornya dipasang pada jalur H.Vcc dan emitornya disambung ke ground. Pada kondisi normal basis transistor ini tegangannya adalah nol. Jika tegangan flyback naik dan diode zener tembus, maka basis akan mendapat tegangan positip (0.5V) dari diode zener. Kolektor-emitor transistor akan short sehingga osilator horisontal kehilangan tegangan suply H.Vcc. Contoh adalah model JVC yang menggunakan ic M52016SP.
  • Protektor mematikan bagian horisontal dengan cara men-short-kan ke ground tegangan basis transistor hor-drive, sehingga bagian horisontal mati tidak kerja. Sebuah transistor sebagai protektor kolektornya dipasang pada jalur basis transistor hor-drive dan emitornya disambung ke ground.
  • Perkembangan selanjutnya adalah diproduksinya jenis IC jungel yang mempunyai pin-input untuk x-ray protektor. Pada kondisi normal pin x-ray tegangannya adalah nol. Jika tegangan flyback over maka pin-input X-ray akan mendapat tegangan positip yang akan menyebabkan osilator horisontal tidak kerja (walaupun tegangan H.Vcc mungkin masih ada). IC jungel yang mempunyai fasilitas koreksi EW protektor diinputkan lewat pin-EHT yang berfungsi sebagai kontrol EW sekaligus sebagai input protektor x-ray.
  • Berapa model pesawat ada yang menghubungkan protektor x-ray ke bagian mikrokontrol. Jika x-ray aktip bekerja maka mikrokontrol akan membuat pesawat mati melalui kontrol “power off”
  • Catatan : Banyak model-model yang tidak lagi memasang sirkit protektor x-ray, hal ini disebabkan karena saat ini sudah dapat diproduksi jenis tabung gambar yang hanya sedikit sekali mengeluarkan sinar-X jika tegangan anode melebihi batas.
002.3 Data beberapa contoh lokasi pin x-ray input IC jungel
AN5160 (pin-3), AN5192 (pin-55), AN5195 (pin-55), AN560x (pin-20),
CXA1213 (pin-22), CXA2060 (pin-18), CXA2130 (pin-18), CXA1870 (pin-30),
M51407 (pin-15), M52770 (pin-36)
TA1282 (pin-29), TA7689 (pin-30), TA8690 (pin-20), TA865x (pin-52), TA8719 (pin-52), TA8725 (pin-30)
TDA83xx (pin-50), TDA88xx (pin-50), TDA93xx (pin-36)
002.4 Problem-problem yang dapat memicu protektor x-ray aktip bekerja :
  • Kerusakan bagian power suply yang menyebabkan tegangan B+ over atau salah adjustmen
  • Kapasitor resonan pada kolektor transistor HOT nilai menurun atau solderan lepas
  • Tranfo flyback pengganti yang dipasang tidak cocok.
  • Kerusakan salah satu part pada sirkit sensor protektor x-ray sendiri
003 Protektor over current B+ (OCP)
Pesawat televisi tidak mempunyai protektor B+ OCP, maka dapat tejadi hal-hal sebagai berikut.
  • Jika flyback rusak menyebabkan flyback terbakar dan mengeluarkan asap.
  • Def yoke rusak dapat terbakar dan mengeluarkan asap
  • Jika ada kerusakan flyback atau def yoke dapat menyebabkan transistor HOT rusak.
Protektor B+ OCP dapat dihubungkan kebagian mikrokontrol dan akan memicu mikrokontrol “power off” jika arus B+ ke flyback melebihi batas. Tetapi ada pula yang dihubungkan ke protektor horisontal untuk mematikan osilator. Sensor protektor B+ OCP berupa sebuah “sebuah power resistor dan sebuah transistor” yang dipasang seri pada jalur suply B+ ke flybak. Jika arus yang melalui resistor ini melebihi batas akan menyebabkan adanya “tegangan drops” pada kedua ujung kaki resistor ini dan menyebabkan transistor “on” yang memicu adanya tegangan pada pin x-ray mikrokontrol.
003.1 Problem-problem yang dapat memicu protektor B+ OCP :
  • Kerusakan Flyback
  • Kerusakan Def Yoke
  • Britness gambar over
  • Kerusakan bagian ABL
  • Kerusakan tabung gambar
  • Kerusakan pada sirkit video RGB
  • Tidak ada tegangan 180v
  • Ada kerusakan pada salah satu sirkit yang mengambil suply dari flyback sehingga beban flyback over, misalnya IC vertikal-out short.
  • Kerusakan pada sirkit protektor sendiri.
004 Protektor-vertikal (istilah lain CRT protektor atau Vertikal Guard atau Neck protektor)
Jika bagian defleksi vertikal tidak bekerja, maka raster akan nyala satu garis horisontal. Hal ini dapat menyebabkan lapisan phospor tabung gambar rusak terbakar jika pesawat dibiarkan tetap hidup dalam jangka lama.
Ada beberapa macam sistim hubungan protektor-vertikal :
  • Protektor disambungkan bersama protektor x-ray ke bagian horisontal yang akan memicu osilator horisontal tidak bekerja
  • Protektor disambungkan kebagian mikrokontrol yang akan memicu untuk “power off” sehingga pesawat akan mati secara otomatis atau pesawat tetap hidup tetapi raster menjadi gelap (level britnes diturunkan).
004.1 Cara kerja sistim protektor-vertikal yang dapat dijumpai ada beberapa macam :
  • Menggunakan sampling pulsa-pulsa dari IC vertikal-out yang dihubungkan ke mikrokontrol. Jika mikrokontrol tidak menerima pulsa-pulsa ini maka protektor akan bekerja.
  • Menggunakan sampling dari tegangan suply Vcc IC-vertikal yang dihubungkan ke IC mikrokontrol menggunakan sebuah diode. Pada kondidi normal ada tegangan pada pin-protek IC mikrokontrol. Jika tegangan suply Vcc short atau putus maka tegangan pada pin-protek mikrokontrol akan ikut short ke ground lewat diode dan memicu protek untuk aktip bekerja
  • Menggunakan sampling arus suply IC vertikal-out yang akan aktip bekerja jika arus suply melebihi batas. Sebagai sensor protektor disini dipasang seri sebuah resistor dan sebuah transistor pada jalur suply dimana cara kerjanya mirip dengan OCP.
004.2 Problem atau kemungkinan yang dapat menyebabkan protektor-vertikal aktip bekerja :
  • IC vertikal-out short (rusak)
  • Tidak ada tegangan suply ke IC vertikal-out.
  • Jalur pulsa dari IC vertikal-out ke mikrokontrol putus atau ada part yang rusak
  • Bagian defeleksi vertikal tidak bekerja (kerusakan pada IC jungel)
005 Protektor tegangan suply (regulator).
Jika ada salah satu tegangan rendah tidak mengeluarkan tegangan atau short, maka menyebabkan protektor ini akan aktip bekerja. Tidak semua regulator dipasang protektor. Regulator yang diberi sensor-protektor setiap model tidaklah tentu, misalnya pada tegangan 5V, tegangan 8V, tegangan 12V, tegangan tuner, tegangan penguat audio. Dengan sebuah diode tegangan-tegangan ini dihubungkan ke pin-protek IC mikrokontrol. Pada keadaan normal pin-protek ada tegangan. Jika salah satu regulator rusak tidak mengeluarkan tegangan karena shot atau putus maka tegangan pada pin-protek akan ikut berubah menjadi “nol” dan akan memicu mikrokontrol akan mematikan pesawat “power off”
005.1 Melacak kerusakan bagian regulator yang menyebabkan protektor aktip kadang sedkit sulit dilakukan karena pesawat selalu mati sendiri sehingga kita tidak sempat melakukan pengukuran-pengukuran.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melacak kerusakan.
  • Ukur tegangan Vcc pada setiap pin-output regulator dengan cara cabut-pasang colokan listrik. Jika ada tegangan kemudian hialng, berarti regulator bagian tersebut tidak masalah.
  • Lepas hubungan diode-diode pada pin-protek (hal ini perlu skematik diagram)
  • Mengunci agar pin-protek selalu dalam kondisi ada tegangan dengan cara melepas hubungan pin-protek ke bagian lain. Cara ini biasanya akan meyebabkan akan ada salah satu part yang terbakar (misalnya IC regulator) jika pesawat dapat menyala.
  • Lacak menggunakan ohm meter untuk mencari bagian regulator yang outputnya short.
005.2 Problem-problem yang menyebabkan protektor tegangan aktip bekerja :
  • Ada salah satu sirkit regulator bagian outputnya short
  • Ada salah satu IC regulator yang rusak (pin-out tidak mengeluarkan tegangan atau short)
  • Ada salah satu IC regulator yang bagian pin-input tidak mendapat tegangan masukan, misalnya disebabkan karena ada resistor atau diode dari tranfo SMPS putus.
006 Protektor ABL
Jika britnes gambar terlalu tinggi dan pesawat dibiarkan terus menerus dalam kondisi seperti ini, maka dapat mengakibatkan :
  • Tranfo flyback kerjanya berat, sehingga beresiko cepat rusak
  • Umur pemakaian tabung gambar menjadi lebih pendek
  • Protektor-ABL digunakan untuk mencegah kedua masalah diatas. Protektor mengambil sampel dari tegangan ABL dan diinputkan ke pin x-ray IC jungel atau ada juga yang diinputkan ke IC mikrokontrol.
006.1 Problem-problem yang dapat memicu protektor-ABL
  • Level britnes over.
  • Kerusakan pada bagian prosesor sinyal video RGB
  • Tidak ada tegangan 180v untuk transistor video drive
  • Adjustmen tegangan screen over
  • Kerusakan tabung gambar (misalnya katode short dengan heater)
007 Protektor-software
Pada saat pesawat dihidupkan pertama kali, mikrokontrol membaca data-data dari IC memori. Kehilangan atau kerusakan data pada IC memori dapat menyebabkan macam-macam problem atau pesawat tidak mau dihidupkan. Pada pesawat model-model baru yang sudah menggunakan komunikasi I2CBus (komunikasi lewat SCL-SDA) dipasang protektor-software yang akan membuat mikrokontrol selalu kembali “power off” jika dihidupkan. Beberapa model ada yang kemudian ditandai dengan “lampu led” yang kedip-kedip (kode-blingking).
007.1 Problem-problem yang dapat memicu protektor-software :
  • IC memori rusak atau isi datanya rusak
  • Jalur komunikasi SDA-SCL ada yang putus atau short
  • Tuner yang dipasang tidak cocok.
  • Ada komponen atau blok pcb modul yang belum terpasang.
008 Protektor pada SMPS (power suply)
Sebagai contoh SMPS paling sederhana yang masih menggunakan 3 buah transistor (C3807, A1015 dan transistor power) problem klasik yang sering terjadi adalah :
  • Problem pada sirkit umpan balik dapat menyebabkan tegangan keluaran B+ over sehingga dapat membahayakan pesawat secara keseluruhan. Misalnya elkonya meletus, pcb gosong terbakar karena over heated, transistor horisontal short.
  • Problem pada sirkit umpan dapat menyebabkan transistor power regulator rusak karena transistor over current (misal disebabkan resistor 47k pada sirkit transistor error detektor pada bagian sekunder nilainya molor).
  • Jika tegangan ac input drops dapat menyebabkan transistor power regulator rusak, karena transistor over current Jika bagian sekunder ada yang short dapat menyebabkan transistor power regulator rusak over current.
Protektor SMPS dirancang untuk membuat agar SMPS “handal tidak mudah rusak” jika ada hal-hal yang tidak beres seperti tersebut diatas. Sirkit SMPS yang menggunakan IC umumnya sudah didesain dengan sistim protektor, yaitu antara lain :
  • Over voltage protektor (OVP)
  • Over current protektor (OCP)
  • Over load protektor
  • Short sirkit protektor
  • Over temperatur protektor
008.1 Sirkit SMPS yang menggunakan 3 buah transistor ada yang sudah diberi protektor “sederhana” untuk mencegah kerusakan transistor power jika sirkit umpan balik ada yang problem. Protektor berupa tambahan sebuah zener diode (umumnya 7.5V) yang diseri dengan sebuah diode biasa pada bagian primer. Kerusakan zener dapat menyebabkan :
  • Tegangan B+ drops
  • Raster mengecil jika tegangan screen dinaikkan
  • Gambar kembang kempis jika level kontras berubah-ubah
008.2 SMPS yang menggunakan IC driver + FET atau hibrid IC (IC driver + FET dalam satu kemasan) sirkit protektor sudah terintregrasi didalam IC. Komponen luar yang mempunyai hubungan dengan bagian protektor hanyalah “sebuah resistor power jenis wirewound” yang biasanya mempunyai nilai kurang dari satu ohm sebagai “sensor over current” untuk mencegah kerusakan power regulatornya.
  • Jika nilai resistor ini berubah menjadi besar maka dapat memicu SMPS protek walaupun kondisinya normal-normal saja
  • Sebaliknya jika nilai resistor ini diganti dengan nilai yang lebih kecil, akan menyebabkan sistim protektor tidak dapat bekerja dengan semestinya
  • SMPS biasanya bekerja “auto start”, artinya jika protektor aktip bekerja maka setelah mati akan hidup sendiri lagi. Oleh karena itu SMPS yang problem protek biasanya tegangannya kalau diukur akan goyang-goyang, hal ini disebabkan karena SMPS tersebut dalam kondisi “hidup-mati” sendiri terus menerus.
009 Protektor White-balance SONY
Sepengetahuan kami protektor white-balance hanya dimiliki oleh merk Sony, dimana tabung gambar akan dibuat gelap jika ada masalah dengan white-balance. Sensor protektor mengambil sampel dari arus IK (AKB) dari ketiga katode RGB.
009.1 Problem yang dapat menyebabkan protektor white balance antara lain adalah :
  • Tabung gambar problem (misal salah satu warna lemah)
  • Adjustmen G2
  • Probelm sirkit RGB amplifier
  • Problem pada sirkit IK (AKB)
009.2 Ada 3 macam proteksi yang membuat raster gelap pada pesawat merk Sony, yaitu
  • Protektor vertikal (problem vertikal)
  • Protektor softwarte (problem komunikasi data SDA/SCL)
  • Protektor white-balance
010 Data contoh lokasi pin protek-input IC mikrokontrol
Polytron chroma TDA8842 (pin-2) protektor vertikal
Polytron HBT 00-02G (pin-42) protektor vertikal
Polytron HBM 00-XX (pin-16) protektor vertikal
Polytron STV2238 (pin-61)
Polytron Onechip STV9302 (pin-62) protektor vertikal
LG M37272 (pin-8)
LG CXP86xx (pin-41)
LG LA76938 (pin-23)
SHARP TDA9381 (pin-8) protektor power suply vertikal dll
SHARP IX245 (pin-63)
SHARP IXC3368 (pin-8)
SHARP IXC080 (pin-63) protektor power suply, (pin-65) protector vertikal, (pin-64) protektor SMPS
SHARP IXC725 (pin-7) protektor power suply, (pin-8) protektor vertikal
SAMSUNG SDA555x (pin-36) protektor vertikal
SAMSUNG TDA12120H (pin-8) protektor vertikal, (pin-43) protektor x-ray
JVC TDA9365 (pin-5)
JVC (pin-13) protektor vertikal, (pin-32) x-ray
JVC MN1873287 (pin-22) protektor audio power suply
JVC M37212M8 (pin-33) protektor regulator 5v, 9v, 11v (pin-48) protektor x-ray
Toshiba OEC7062 (pin-9) protektor B+OVP dan x-ray (heater)
Toshiba OEC7063 (pin-29) protektor B+ OCP dan x-ray (heater)
Toshiba OEC 7074 (pin-8) protektor B+ OCP dan x-ray (heater)
Toshiba OEC 7091 (pin-74) protektor B+ OCP dan x-ray (heater)
TMPA8807CMNG (pin-62) protektor vertikal
HORISONTAL TV
Menguji apakah bagian Horisontal sudah bekerja.

Bagian horisontal sudah bekerja, dapat diketahui dari tanda-tanda sebagai berikut :
  • Heater nampak menyala. Kalau diukur pada pin Heater ada tegangan ac sekitar 5v
  • Diukur ada tegangan screen (G2)
  • Anode CRT sudah menyimpan muatan. Kalau dibuang ke ground ada suara “pletek….” dan loncatan api

Menguji hanya bagian Horisontal Osilator & Horisontal Drive apakah sudah berfungsi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
  • Sebaiknya open atau lepas solderan kolektor transistor HOT atau jalur suply B+ ke flyback. Hal ini untuk menghindari kerusakan transistor HOT jika ada problem pada bagaian horisontal –output, misalnya flyback rusak.
  • Ukur tegangan pada basis transistor HOT dengan ac volt meter
  • Hidupkan teve
  • Kalau bagian osilator dan drive sudah bekerja, maka akan terukur ada tegangan sekitar 1 hingga 2v ac



Beberapa penyebab horisontal tidak bekerja.

Jika bagian horisontal belum bekerja, maka langkah awal yang perlu dilakukan adalah :
  • Periksa dengan ohm meter apakah jalur B+ short dengan ground. Biasanya disebabkan karena transistor HOT short
  • Hidupkan pesawat. Periksa apakah tegangan suply B+ sudah ada.

Jika kedua hal tersebut diatas sudah OK, maka kemungkinan osilator horisontal pada ic jungel belum bekerja. Tergantung dari desain sistim kerja ic jungel maka osilator horisontal belum bekerja kerja dapat disebabkan antara lain oleh :
  • Tegangan suply pada pin-H.Vcc ic jungel tidak ada atau kurang dari spesikasinya. Kebanyakan teve model lama mempunyai tegangan kerja pada sebesar 8v dan pada teve baru hanya 5v. Sebenarnya yang dibutuhkan pada sirkit bagian ini adalah “arus” yang melalui pin-H Vcc yang ditentukan oleh “RESISTOR” yang dipasang pada pin ini. Oleh karena itu mengganti “NILAI” resistor dari aslinya dapat menyebabkan ic jungel rusak atau osilator tidak bekerja.
  • (teve model lama) Keramik resonator 500khz rusak (biasanya berwarna biru atau orange)
  • Beberapa tipe ic jungel ada yang menggunakan resistor pull up pada bagian outputnya ( misal TDA8366, TDA8842). Jika resistor putus maka akan menyebabkan basis transistor driver tidak mendapat tegangan bias.
  • Jalur hubungan pulsa SDA-SCL antara mikrokontrol dengan ic jungel putus atau jalur yang ada yang short disebabkan kerusakan pada part lain.
  • Beberapa tipe ic jungel osilator horisontal dihidup-matikan oleh kontrol pulsa SDA/SCA dari mikrokontrol (contoh adalah TDA8842). Osilator tetap belum mau bekerja walaupun sudah ada tegangan suply H Vcc, jika mikrokontrol belum bekerja
  • X-ray protektor dipasang untuk mematikan osilator horisontal jika tegangan tinggi flyback over.. TV model lama X-ray protektor aktip bekerja dengan menshort ke ground tegangan H.Vcc. Ada kerusakan salah satu part pada sirkit X-ray protektor dapat menyebabkan ada tegangan pemicu X-ray protektor bekerja.
  • Beberapa ic jungel model lama kadang mempunyai pin-Xray input (misal TA8690, TA8659). Normal pin X-ray tegangannya adalah nol. Jika pada pin-Xray input diukur ada tegangan (walaupun kecil)  maka osilator tidak mau bekerja.


Kerusakan pada bagian horisontal driver  dapat disebabkan karena :
  • Tidak ada suply tegangan ke kolektor.
  • Kadang dijumpai tegangan kolektor nol, tetapi jika transistor driver dilepas tegangan kolektor ada (misal pada TDA8844). Ini bukan kerusakan bagian driver. Problem disebabkan pada ic jungel yang belum bekerja atau rusak. Menyebabkan tegangan basis transistor driver over.
  • Tidak ada tegangan pada basis transistor driver. Hal ini dapat disebabkan osilator horisontal belum bekerja atau ic jungel rusak, jalur ada yang putus, atau resistor pull-up pada pin hor-out ic jungel rusak.
  • Pada model teve tertentu kadang pada jalur basis transistor driver dipasang semacam transistor protektor yang disambungkan ke bagian vertikal-out, dimana kolektor-emitor transistor protektor ini akan men-short-kan ke ground tegangan basis jika ada problem pada bagian vertikal. Coba open dahulu transistor ini.
  • Walaupun jarang terjadi kadang disebabkan tranfo horisontal driver rusak (kumparan short)
  • Transistor driver rusak.

Untuk mengetahui bahwa osilator horisontal & driver horisontal keduanya sudah bekerja dapat dilakukan dengan cara mengukur tegangan pada bagian sekunder tranfo horisontal driver. Umunya kalau diukur ada tegangan sekitar 2v AC., jika basis transistor HOT diopen.

Kamus :
  • Resistor pull-up = resistor yang dipasang pada salah satu pin-ouput ic dan disambung ke jalur suply Vcc
  • Resistor pull-down = sama seperti pull-up tetapi disambung ke ground
  • IC Jungel = awalnya merupakan istilah untuk penamaan ic horisontal-vertikal osilator


Horisontal kurang lebar kiri kanan

Beberapa versi cara mengatasai raster kurang lebar kiri-kanan pada teve normal yang tidak menggunakan sirkit EW (pin-cushion).
Ada beberapa penyebab yang dapat membuat raster sedikit kurang lebar.
  • Adjustment tegangan B+ belum pas. Oleh karena itu adjust dengan benar sebelum melakukan perbaikan lainnya.
  • Sehabis ganti def yoke, terutama jika diganti bukan ori
  • Sehabis ganti flyback, terutama jika flyback pengganti bukan ori
  • Sehabis ganti CRT
  • Kerusakan kapasitor resonant (nilai kapasitansi berubah menjadi lebih kecil)
  • Memasang mesin china pada CRT lain



1. Dengan menambah kapasitor milar
  • Cara ini yang biasa kami lakukan jika hanya kurang lebar sedikit
  • Sediakan kapasitor dengan nilai 332 atau 442 tegangan 1600v
  • Pasang paralel dengan kapasitor resonan yang lokasinya pada kolektor transistor horisontal dengan ground.
  • Jika hasilnya masih kurang lebar – nilai kapasitor dapat ditambah, dan jika terlalu lebar – nilai dikurangi
Cara ini mengakibatkan tegangan heater menjadi sedikit drops (juga tegangan keluaran dari flyback lainnya) dan lebar vertikal berubah. Oleh karena itu perlu re-adjustment vertikal size.
Catatan :
  • Jangan mengurangi nilai kapasitor resonan untuk mengatasi raster yang terlalu lebar.
  • Karena akan mengakibatkan tegangan heater maupun tegangan keluaran flyback lainnya seperti tegangan high voltage anode juga naik. Dapat mengakibatkan transistor horisontal panas atau jebol, bahkan CRT rusak

2. Dengan memasang tranfo yoke
  • Jenis tranfo ini banyak dijual oleh toko yang menyediakan mesin china.
  • Cara ini dapat digunakan jika kurang lebar cukup banyak
  • Prinsip kerjanya mirip sebagai tranfo step-up
  • Kelebihan dengan tranfo yoke kita dapat menambah maupun mengurangi lebar raster kiri-kanan.
Pengamatan kami dengan pemakaian tranfo yoke, dapat mengakibatkan problem pada horisontal linear. Bahu kiri-kanan penyiar nampak menjadi kurang simetri

3. Dengan penambahan lilitan pada ferit flybak.
  • Putus salah satu kabel yoke horisontal (pada solderan def yoke).
  • Lilitkan kabel tersebut di ferit yg ada di flyback (3 atau 4 lilitan dulu)
  • Ujung kabel sambungkan lagi ke yoke.
  • Tes apa perubahanya. Kalau melebar berarti arah gulungan sudah benar. Kalau tambah menyempit berarati gulungnya salah arah.
  • Kalau arah gulungan sudah benar, tetapi masih kurang lebar maka tambah lilitan (dan sebaliknya kurangi lilitan jika terlalu lebar)
·        memperbaiki televisi yang di karenakan rusak pada ic horisontal
·        setelah anda membuka tv anda,, silahkan cari bagian horisontal output pda pcb tv,,,
horisontal output itu terletak di sebelah plyback
dan horisontal output itu terdiri atas: 1 transistor horisontal output 2. driver dan 3. osilator.
mari saya tunjukkan bagian2 pada horisontal output tsb:
http://2.bp.blogspot.com/-do9IB3y5LuQ/UP9kbwe_idI/AAAAAAAAABI/QiZbsqX3voc/s320/horisontal.jpg
·        akan saya jelaskan:
·        HOT : Transistor horisontal output
·        H-drive transistor : ini adalah drivernya
·        dan di bawahnya H-drive transistor itu adalah osilatornya..
·         
·        kerusakan2 komponen inilah yang biasanya menyebabkan televisi tidak keluar gambar , akan tetapi keluar suaranya.

cara pengecekan:

·        1. balik pcb tv tsb, kemudian pastikan semua bagian2 tv aman , tidak ada yang bersentuhan,
·        2. nyalakan televisi
·        3. cek pada IC utama ( klo tv lama itu ada 2 ic, ic croma dan ic progam, klo tv sekarang itu menggunakan 1 ic)
·        4. carilah di ic tersebut tulisan "H-OUT' kemudian cek menggunakan AVOmeter, ukur menggunakan dc, ini akan mengekuarkan tegangan 0,5 volt,
·        5. kemudian urutkan jalur tersebut sampai ke drivernya, kemudian cek drivernya, apabila keluar tegangan brarti itu masih bagus,
·        6. kemudian urutkan jalur setelah driver tsb sampai ke osilator, cek! kalau ada tegangan brarti itu bagus,,
·        7. yang terakhir yaitu cek TRANSISTOR HORISONTAL OUTPUTnya,,
·        ingat!!! jangan lupa! setiap pengecekan di haruskan kabel minus (-) pada AVOmeter itu di letakkan pada grond tv,, yaitu di letakkan pada sebuah kawat yang melingkat di tabung tv, 
·        di  kolektor TRANSISTOR HORISONTAL OUTPUT ini keluar tegangan 110 volt dc,,
·        klo tidak keluar tegangan brarti tansistor itu yang rusak, maka perlu di ganti,,

Mengatasi kerusakan bagian horizontal
Rangkaian Horizontal baik pada TV atau pada Monitor komputer prinsif kerjanya sama, dan bagianan horizontal ini sering sekali mengalami masalah. Sebelum melangkah kepada masalah-masalah yang terjadi dan cara mengatasinya sebaiknya kamu pahami terlebih dahulu fungsi dan cara kerja rangkaian, serta bagian-bagian horizontal. Disini saya tidak menjelaskannya secara detail, Cuma secara garis besarnya saja agar kita mendapat gambaran mengenai fungsi dan cara kerja rangkaian horizontal sehingga dalam memperbaiki nanti akan lebih mudah.

Fungsi Rangkaian Horizontal
  • Membangkitkan tegangan pulsa-pulsa berbentuk gigi gergaji
  • Membangkitkan tegangan tinggi untuk mengisi anode tabung gambar.
Cara kerja Rangkaian Horizontal
Cara kerja rangkaian Horizontal adalah dengan mengumpankan tegangan pulsa-pulsa berbentuk gigi gergaji yang berasal dari kolektor transistor HOT (Horizontal Output Transistor) ke kumparan defleksi yoke. tegangan pulsa-pulsa berbentuk gigi gergaji ini digunakan untuk mengendalikan sinar elektron tabung gambar agar melakukan penyapuan (scanning) dari bagian kiri kearah bagian kanan layar dan dengan cepat akan dikembali lagi ke bagian kiri layar untuk memulai lagi penyapuan satu garis horisontal lagi, begitu seterusnya. Tegangan pulsa-pulsa berbentuk gigi gergaji juga diumpankan ke trafo flyback (HVT/FBT), dari trafo flyback inilah dihasilkan tegangan tinggi yang digunakan untuk mengisi anode tabung.

Bagian-bagian rangkaian Horizontal
  1. VCO (Voltage Controlled Oscillator) Rangkaian VCO terletak di IC jungle. VCO merupakan osilator pembangkit frekwensi tinggi berkisar 500Khz dimana besar frekwensinya dapat dikendalikan oleh suatu tegangan.
  2. Horisontal Count-down (Pembagi Frekwensi) Rangkaian ini terletak di IC Jungel. Horisontal Countdown tugasnya menurunrunkan frekwensi tinggi yang dihasilkan VCO dengan cara membagi-bagi sehingga diperoleh frekwensi horisontal (atau line frekwensi) sesuai dengan video yang diterima. PAL 15.625Hz dan NTSC 15
  3. AFC (Automatic Frequency Control) Rangkaian AFC terletak di IC Jungel dan berhubungan dengan flyback. AFC berfungsi untuk menyamakan fasa sinyal sinkronisasi horizontal pemancar dengan sinyal defleksi horizontal agar gambar tidak bergeser/rubuh kekiri atau kekanan. Rangkaian ini mempunyai input dari sinyal sinkronisasi horizontal (yang berasal dari sinyal Video komposit, setelah dipisahkan dari sinyal Videonya dan dari sinyal sinkronisasi vertikal) dengan sinyal defleksi saat itu, yang biasanya diambil dari FBT. Sinyal ini diambil hanya pulsanya dan bukan powernya. Outputnya, berupa tegangan koreksi untuk osilator horizontal
  4. ABL (Automatic Brightness Limiter) Rangkaian ABL terletak di IC Jungel dan berhubungan dengan flyback. ABL berfungsi membatasi kecerahan yang dihasilkan CRT, agar emisi sinar katoda tidak melebih batas standar internasional, karena kalau dilewati, bisa membuat konsumen ter-radiasi dan menjadi mudah terkena kanker
  5. Horisontal Driver. Rankaian ini sebagai pengendali dan pemguat frkwensi sinyal horizontal dari IC Jungel sebelum diumpankan ke bagian transistor horisontal output. Sebagai penghubung (kopel) antara transistor driver dan transistor HOT biasanya digunakan umumnya digunakan sebuah tranfo sebagai matching impedansi (penyesuai impedansi) dengan tujuan untuk mendapatkan efisiensi kopel secara maksimum. 
  6. HOT (Horizontal Output Transistor). HOT kaki kolektornya langsung berhubungan dengan flyback. HOT berfungsi untuk men-supply power yang cukup agar mampu menghasilkan tegangan pulsa-pulsa kekumparan defleksi horisontal. Tegangan kerja kolektor-emitor HOT minimal 1500v
  7. FBT (Fly Back Transformer). FBT adalah trafo berinti ferit yang terdiri dari lilitan primer dan lilitan skunder. Lilitan primer mendapat tegangan B+ 110 – 135v yang akan digetarkan oleh HOT pada frekwensi 15.623Hz, frekwensi ini berasal dari Horisontal Count-down ( Pembagi Frekwensi ) yang berada di IC Jungel. Lilitan sekunder. Akibat bergetarnya lilitan primer makan akan menginduksi lilitan sekunder dan ini dimanfaatkan untuk memberikan tegangan tinggi ke Anoda CRT dengan tegangan sekitar 27Kv, tegangan Screen sekitar 1000v, tegangan Focus, tegangan RGB skitar 185v, dan disebagian TV ada yang digunakan untuk tegangan ke rangkaian vertikal dan audio
  8. Kapasitor Resonan. Kapasitor ini langsung berhubungan dengan kolektor HOT dan membentuk resonansi antara FBT dan Yoke. Kapasitor ini umumnya mempunyai kapasitar tegangan 1600v. Kapasitor ini sangat kritis jika nilainya berubah mengecil akan menyebabkan layar menyempit kiri dan kanan, dan menyebabkan tegangan skunder dan premer FBT naik, sehingga akan merusak HOT. Bahkan bisa merusak tabung gambar. Jika TV dilengkapi dengan rangkaian X-ray Otomatis maka TV akan proteck kemudian stanby
  9. Dioda Damper. Dioda Damper Terdapat didalam HOT tapi ada sebagian TV/Monitor yang tidak menggunakan internal diode damper pada HOT-nya, namun menggunakan diode damper terpisah. Dioda Damper ini berfungsi untuk meredam osilasi yang ditimbulkan FBT agar HOT tidak mudah panas dan cepat rusak
  10. Kumparan Defleksi Yoke. Kumparan ini adalah lilitan yang ada pada leher tabung gambar. DY ini berfungsi untuk mengendalikan sinar elektron agar melakukan penyapuan secara horisontal dari bagian kiri ke bagian kanan layar. Kumparan defleksi horisontal ada sepasang yang dipasang dibagian atas dan dibagian bawah leher tabung gambar, dan pada umumnya disambung secara paralel.

Berbagai Macam Kerusakan bangian Horizontal
1. Tegangan B+ drop. Hal ini disebabkan antara lain:
  • Power suply tidak kerja
  • Dioda B+ short atau putus
  • Elco 160volt short atau udah rusak (tidak bisa minyimpan muatan listrik)
  • HOT short dibagian colektor dan emitornya
  • FBT short pada bagian ground dan B+/kolektor HOT
  • IC program rusak sehingga tidak bisa memicu tegangan B+ untuk naik ke normal
Tanda-tanda bagian horizontal sudah bekerja
  • Ada tegangan Heater sekitar 6 volt, dan heater terlihat menyala
  • Ada tegangan screen
  • Ada sisa muatan tegangan tinggi pada anode
2. B+ ada tapi rangkaian horizontal belum berkerja. Hal ini disebabkan antara lain:
  • Osilator tidak bekerja
  • IC jungle tidak mendapat tegangan, biasanya 8 volt
  • Kristal 500khz rusak, atau bisa pada kramiknya
  • Transistor Driver tidak mendapat tegangan
  • Ada jalur yang short atau putus
  • IC program belum bekerja (mungkin perlu menekan tombol power pada remot atau tombol chanel pada TV)
  • Kerusakan pada bagian protector
3. Kerusakan bagian horisontal driver
  • Tidak ada suply tegangan ke kolektor
  • Kadang dijumpai tegangan kolektor nol
  • Osilator horizontal tidak bekerja dikarenakan IC Jungel rusak
  • Transformer rusak
Untuk mengecek apakan osilator horizontal sudah bekrja atau belum maka lepaskan hubungan basis HOT dengan travo driver dan ukur, maka jika normal akan ada tegangan AC berkisar 2v

4. Kerusakan pada HOT. Hal yang sering terjadi adalah HOT short antara kolektor-emitor, basis-emitor
Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan jika mengganti HOT agar tidak cepat rusak lagi
  • B+ jangan melebihi kebutuhan
  • Periksa pada kapasitor tengangan tingginya apakah normal, periksa juga solderannya
  • Periksa elco 160 volt apakah masih normal, juga elco pada bagian driver
  • Periksa Def Yoke apakah tidak ada yang short
5. Kerusakan pada Tranfo Flyback (FBT). Ciri-ciri kerusakan Trafo Flyback antara lain:
  • HOT rusak short, dan jika diganti baru akan rusak lagi
  • Pada FBT ada yang mengelembung, ada mengeluarkan lelehan, Keluar loncatan api dari bagian tertentu atau antar kaki pin-pinnya dan tercium bau khas, jika TV di on kan akan terdengar bunyi nyit
  • Resistor ABL terbakar
  • Kapasitor ABL short
  • Tegangan tinggi anode, fokus, screen tidak keluar, tetapi tegangan rendah lainnya keluar
  • Ada kebocoran antara anode dengan ground
  • Terjadi short antara lilitan primer dengan skunder
  • Terjadi short antara lilitan primer ke ground
6. Kerusakan Def Yoke
  • B+ drops disertai suara huming dari speaker. Jika konektor def yoke dilepas maka bagian horisontal atau tegangan B+ akan langsung bekerja dengan normal. Jangan menghidupkan TV terlalu lama tanpa def yoke karena dapat menyebabkan phospor tabung layar terbakar pada titik tengah layar. Kecilkan VR screen sebelum mencoba hal ini
  • Transistor HOT rusak. Jika diganti akan rusak lagi
  • Raster nampak berbentuk seperti trapezium
7. Tegangan ke IC Jungel tidak ada. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan tidak ada tegangan ke IC Jungel
  • IC 7808 rusak atau ada komponen resistor yang putus
  • Bagian program rusak sehingga tidak ada tengangan yang memicu transistor driver ke IC Jungel
  • IC jungel short
  • Pada TV yang menggunakan protek mungking terjadi kerusakan dibagian itu sehingga tegangan short ke ground
8. Bagian horisontal hidup sebentar kemudian mati. Hal semacam ini dapat disebabkan antara lain:
  • Kapasitor tegangan tinggi pada sirkit horizontal nilainya mengecil sehingga tegangan anode overKapasitor resonan 1600v pada kolektor transistor HOT nilainya berubah mengecil, hal ini akan mengakibatkan rangkaian protect bekerja
  • Tegangan B+ over. hal ini akan mengakibatkan rangkaian protect bekerja
  • Kerusakan ada pada rangkaian protect itu sendiri
9. Mau bekerja jika B+ dinaikkan . Hal semacam ini bisa disebabkan antara lain:
  •  Kumparan def yoke rusak
  • Flyback rusak
  • Beban flyback berat, disebabkan karena sirkit yang mengambil suply dari flyback ada yang rusak/short
  • sirkit OVP sendiri ada yang part yang rusak
10. Kerusakan bagian horisontal driver . Umumnya disebabkan antara lain:
  • Transistor lemah sehingga tidak tahan panas
  • Tidak ada tegangan ke kolektor driver
  • Osilator horizontal tidak berfungsi
  • Bisa jadi Transformer nya rusak
11. HOT diganti tp langsung rusak begitu TV di on-kan. Hal ini kemungkinan dapat disebabkan karena :
  • Kapasitor resonan 1600v nilainya mengecil atau solderan 
  • Def yoke short
  • Flyback short
  • Tabung rusak, ditandai adanya loncatan api didalamnya
  • B+ over
  • Frekwensi osilator naik
Cara menanggulangi agar HOT tidak rusak pada saat penggantian sementara sumber panyakitnya belum ketemu
  1. Putus jalur pin-flyback yang ke HOT
  2. Pasang dua lampu 100W/220V antara pin-flyback dengan HOT secara parallel
  3. Hidupkan TV. Jika lampu menyala terang berarti masih ada kerusakan pada bagian lain yang dapat menyebabkan transistor HOT rusak. Jika nyala lampu sudah redup berarti kerusakan telah teratasi dan kembalikan sirkit seperti semula.
Lihat gambar dibawah ini untuk cara pemasangannya.
http://1.bp.blogspot.com/_lg_G36NHGzE/TUPD2bwWppI/AAAAAAAAAjc/0RSk7IgQGcA/s200/HORIONTAL.jpg

12. HOT panas dan tidak lama akan rusak lagi.
Penyebabnya antara lain:
  • Frekwensi osilator horizontal berubah. Biasanya ditandai flyback-nya bersuara (berdenyit)
  • Sinyal drive yang kurang sehingga menyebabkan under-drive. Umumnya disebabkan karena elko kering pada suply Vcc tranfo horisoantal drive. Tegangan suply yang drops. Pada horisontal oslator maupun horisontal drive juga dapat menyebabkan masalah ini.
  • Sinyal drive yang over. Dapat disebabkan tegangan suply pada horisontal osilator atau horisontal drive yang over. Biasanya karena ada part seperti resistor yang diganti dengan nilai yang berbeda. Sinyal drive yang over dapat juga disebabkan karena tegangan Hvcc pada IC jungel over. Dapat disebabkan karena kerusakan regulator atau ada resistor yang diganti dengan nilai yang tidak sama
  • Arus kolektor over disebabkan karena beban yang over. Mungkin disebabkan karena def yoke, flyback, bagian vertikal out ada masalah
  • Tegangan kolektor over. Dapat disebabkan karena kapasitor resonan nilai mengecil, tegangan power suply kadang berubah naik
  • Transistor yang dipasang tidak asli atau tidak cocok
  • Pemasangan HOT dengan pendingin kurang baik
  • Ada solderan kurang bagus pada bagian horisontal output
  • Kadang listrik yang sering hidup mati, pindah chanel, memasang video in pada saat TV dalam keadaan hidup, ada sinyal dari handphone terlalu dekat dapat menimbulkan triger yang dapat merusak transistor HOT
13. Gambar tidak sinkron.
 Dapat disebabkan karena :
  • Kerusakan x-tal 500Khz resonator eksternal
  • Kerusakan X-tal warna pada TV yang sudah tidak menggunakan eksternal resonator. Problem seperti ini kadang disertai dengan gejala warna sering hilang
  • Kadang IC Jungel mempunyai jalur input sendiri untuk sinyal sinronisasi. Jika jalur sinyal ini terputus maka akan menyebabkan gambar tidak sinkron vertikal mauoun horizontal
  • IC jungel yang rusak
  • EPROM data korup
14. Ada blok hitam pada bagian kanan layar. Problem seperti ini dapat disebabkan karena :
  • Bisa jadi ada solderan pada AFC dan IC Jungel yang kendor
  • IC Jungel rusak
15. Ada beberapa blok hitam vertical. Problem dapat disebabkan karena :
  • Elko pada suply tegangan B+ dekat pin-tranfo flyback kering
  • Elko pada suply tranfo horisontal driver kering
  • Resistor yang diseri dengan kapasitor yang terletak pada kolektor tranfo horisontal drive rusak atau solderan lepas
  • Pada jalur suply tegangan B+ ke flyback kadang dipasang sebuah kumparan. Jika kumparan ini di jumper atau short dapat juga menyebabkan timbulnya gangguan ini
16. Timbul gangguan jembret yang berbentuk garis-garis putih atau hitam pendek pada gambar yang kontras. Gangguan akan nampak jelas jika gambar mempunyai kontras yang tinggi. dan akan nampak lebih jelas jika gambar menampilkan tulisan teks atau OSD
Dapat disebabkan karena, kapasitor elko yang terdapat pada jalur tegangan B+ dekat tranfo flybak kering

17. Raster menyempit kiri-kanan layar. Problem dapat disebabkan karena :
  • Kapasitor 1600v nilainya menurun. Coba ditambah dengan ukuran yang lebih kecil misalnya 1nf/2kv
  • B+ kurang
  • Pada TV yang mempunyai sirkit Koreksi EW mungkin disebabkan karena kesalahan adjustment Horisontal-Size
18. Raster berbentuk seperti trapezium. Hal ini disebabkan antaralain:
  • Ada yang shor/sedikit short diantara 2 buah kumparan DY
  • Untuk memastikan apakah terjadi short pada salah satu kumparan Def Yoke horisontal, maka lepas dan pisahkan dahulu solderan salah satu ujung sambungan paralel ke 2 kumparan Def Yoke. Masing-masing kumparan diukur resistansinya (sebaiknya menggunakan meter digital). Jika diukur kedua kumparan ini resistansinya berbeda, berarti yang mempunyai resistansi lebih kecil ada bagian yang short
19. Raster mengembang (blooming). Problem ini dapat disebabkan karena :
  • Flyback rusak. Kerusakan pada diode penyearah yang ada didalam tranfo flyback
  • Tegangan heater kurang, yang dapat karena solderan kurang baik, konektor CRT soket kurang kontak, atau ada resistor heater yang molor nilainya
  • Emisi katode tabung gambar lemah
20. Raster kembang kempis (breathing). Hal ini disebabkan antara lain:
  • Tergangan B+ problem, kerusakan pada bagian power supply
  • Tranfo flyback rusak pada bagian tegangan tinggi
  • Transistor HOT yang dipasang tidak cocok
  • Problem pada sirkit EHT input atau pada sirkit Koreksi EW
  • Untuk mengurangi problem kembang kempis, maka dapat dilakukan dengan cara mengurangi level britnes dan kontras gambar
21. Timbul gangguan garis-garis kecil pada bagian pinggir kiri-kanan layar, kadang disertai dengan timbulnya suara berisik dari tranfo flyback. Kerusakan dapat disebabkan dari bagian AFC atau dari IC jungel yang kerjanya tidak normal

22. Gambar melipat tegak lurus dibagian tengah layar atau timbul gangguan garis putih tegak lurus dibagian tengah layar. Problem dapat disebabkan karena :
  • Karakteristik transistor HOT berubah sehingga faktor penguatan menurun
  • Kualitas Transistor HOT yang dipasang sebagai pengganti tidak baik, atau karakteristiknya tidak sama
  • Problem pada sirkit bagian Horisontal driver sehingga HOT under drive
23. Raster hanya berupa satu garis tegak lurus ditengah layar. Problem dapat disebabkan karena :
  • Konektor def yoke horisontal kendor atau hubungan ada yang putus
  • Kapasitor "S" rusak open. Ganti dengan nilai yang sama karena mempunyai pengaruh terhadap geometri gambar
24. Cacat horizontal linear. Cacat ini menyebabkan bagian kanan layar gambar terkompresi. Gejala akan nampak jelas jika sedang menampilkan close up seorang penyiar dimana pundak kiri-kanan pemyiar nampak tidak simetri. Problem dapat disebabkan karena :
  • Coil horisontal linear terbakar
  • Pemasangan coil horisontal linear terbalik polaritasnya
  • Def Yoke diganti bukan aslinya
25. Cacat pin-cushion. Gambar tampak melengkung pada kedua sisi kiri-kanan layar. Problem dapat disebabkan karena :
  • Adjustment Parabola atau Pin-Amplifier pada EW geometri
  • Sirkit-Pin Cushion atau Koreksi EW ada part yang rusak atau jalur putus. Yang paling sering terjadi adalah kerusakan resistor atau transistor power pada Pin-driver amplifier
26. Tegangan B+ drops. Pada saat bagian horisontal belum bekerja tegangan B+ normal, tetapi pada saat bagian horisontal bekerja tegangan B+ drops. Tegangan B+ drops dapat disebabkan karena. Problem pada bagian horisontal output, tetapi dapat juga disebabkan karena problem pada bagian power suply. Pada TV yang diperlengkai protektor OVP (Over Current Protector) akan menyebabkan TV mati protek. Problem pada bagian horisontal output yang dapat menyebabkan tegangan B+ drops antara lain adalah :
  • Kumparan def yoke rusak ada yang sedikit short
  • Kumparan flyback rusak ada yang sedikit short
  • Diode penyearah yang ada disekitar flyback ada yang short
  • Beban flyback over yang dapat disebabkan karena IC Vertikal Out short misalnya
27. Membedakan penyebab tegangan B+ drops karena problem bagian horisontal atau karena problem bagian power suply. Dapat dilakukan sebagai berikut:
  • Lepas/putus jalur B+ yang ke FBT
  • Pasang dua buah lampu pijar 100W/220V secara paralel di B+ dengan ground, sebagai beban tiruan (Dummiload)
  • Hidupkan power supply
  • Jika tegangan B+ drops berarti bagin power suply yang problem
  • Jika tegangan B+ normal berarti yang problem bagian horizontal
28. Kerusakan kumparan Def Yoke. Kerusakan bisa disebabkan bagiaan tertentu kawat email ada yang terluka sehingga memicu terjadinya loncatan api antar kawat gulungan. Loncatan api ini lama kelamaan dapat menyebabkan gulungan disekitarnya ikut terbakar. Kerusakan umumnya disebakan karena adanya sejenis lem yang telah kering pada def yoke yang sifatnya berubah menjadi korosif dan merusak lapisan email. Pada malam hari terjadi pengembunan pada kaca tabung gambar sehingga didalam def yoke menjadi basah. Hal ini juga dapat memicu terjadinya kerusakan def yoke. Jika kerusakan def yoke ringan maka biasanya menyebabkan raster nampak seperti trapesium. Tetapi keruskan parah dapat menyebabkan def yoke keluar api dan berasap, tegangan B+ drops atau transistor HOT rusak. Def yoke yang terbakar pada bagian horisontal kadang masih dapat diperbaiki bila yang terbakar baru beberapa gulungan saja. Kami sudah mencoba beberapa kali hal ini dan tidak pernah rusak kembali. Caranya adalah sebagai berikut :
  • Sekitar bagian yang terbakar tetesi cairan thinner. Lakukan beberapa kali dengan tujuan agar gulungan yang nampak terbakar dapat diangkat dan dipisahkan dari gulungan lain yang masih bagus lapisan emailnya
  • Bersihkan dengan hati-hati jika ada bekas lem yang kering, jangan sampai merusak email kawat lain yang masih
  • Pisahkan atau angkat dengan hati bagian kawat email yang nampak rusak dari gulungan lainnya yang masih bagus dengan obeng jam minus kecil dengan hati-hati. Jangan sampai merusak email gulungan lain yang masih bagus. Kadang kawat email yang akan kita angkat putus, hal ini tidak masalah, karena dapat disambung kembali dengan kawat email tambahan
  • Beri isolasi kawat-kawat yang emailnya mengelupas. Kami biasa gunakan isolasi dari paper (kertas)
  • Untuk mencegah kemungkinan ada kawat email lain disekitar gulungan yang terbakar yang mungkin sedikit rusak kecil, maka kami berikan lem alteco pada sekitar bekas gulungan kawat yang terbakar
jika kamu mempunyai 2 buah def yoke rusak dengan tipe yang sama, jika masing-masing yang yang rusak hanya satu gulungan saja, maka ke dua def yoke ini dapat dioplos sehingga mendapatkan sebuah def yoke yang baik. Menyambung kembali secara parallel 2 kumparan def yoke akan menimbulkan masalah jika polaritas penyambungan salah. Untuk menghindari kesalahan penyambungan, maka pemasangan sebaiknya dilakukan satu demi satu.
  • Pasang (solder) salah satu kumparan dahulu pada konektor
  • Kumparan ke dua pasang (solder) satu ujung kabelnya saja pada salah satu konektor
  • Hidupkan pesawat. Raster akan nampak tidak normal
  • (Masih dalam kondisi TV hidup) Menggunakan tang jepit, ujung kabel kumparan kedua yang belum dipasang sambungkan ke konektor sehingga terpasang parallel dengan cara disentuhkan sementara sesaat saja
  • Jika timbul api seperti orang mengelas, maka berarti polaritas kumparan kedua pemasangan terbalik. Jika polaritas sudah benar, maka raster akan hidup normal.
Dari pabrik umumnya kumparan def yoke sudah dituning dengan pas menggunakan pita magnet atau sejenisnya dengan tabung gambar untuk menghasilkan purity dan konvergen yang baik. Mengganti def yoke dengan nomor part yang tidak sama kalau dilihat sekilas dari tampilan gambar mungkin tidak ada masalah. Tetapi kalau diteliti dengan seksama, ada kemungkinan menimbulkan problem seperti :
  • Horisontal size berubah, dapat dikoreksi dengan mengganti nilai kapasitor resonan
  • Kalau perbedaan impedansi (ressistansi) antara yang orisinil dengan penggantinya jauh berbeda dapat menyebabkan transistor HOT panas dan rusak
  • Purity sulit diadjust. Ada sedikit bagian yang flek
  • Dinamik konvergen sulit atau sama sekali tidak dapat diadjust. Teks akan terlihat tidak konvergen
  • Dinamik konvergen sulit diadjust
  • Problem cacat "S". dapat dikoreksi dengan cara mencoba mengganti kapasitor "S"
·        Daftar IC dan Transistor Pada TV
·         
·        http://1.bp.blogspot.com/-SFRya4uDxcQ/TvVS6ksFCzI/AAAAAAAAAZs/iRFF-EB--uc/s1600/ic+h.gifDaftar Transistor Horizontal   
·        C5143 - C5149 - C1711 - C5296
D1652 - D1651 - D2499 - D1556
·        D1555 - D1554 - D1553 - D1881
·        D1880 - D1897 - D1877 - D1876
                        D1878 - KA7809
·       

http://1.bp.blogspot.com/-VY0aPy_zjl0/TvVTVjPV_DI/AAAAAAAAAZ4/FUiKpMr4Sz4/s1600/tps.gifDaftar Transistor power supply
·        C4932 - C4237 - C5144 - C5460
D1655 - D1887 - D1886 -D1885
D1884 - D1883 - D1882 - D1710
D1656 - D5703 - D2498


·        http://1.bp.blogspot.com/-uazwL5rxVEc/TvVTlf70-TI/AAAAAAAAAaE/XS7_IhvhtH0/s1600/str.gif
·         Daftar IC Power Supply
·        STR-W6753 - STR-W6754 - STR-W6756
STR-S6706 - STR-F6653 - STR-F6654
STR-G6653 - STR-50213 - TEA-2261


·        http://2.bp.blogspot.com/-IJu_6rIa79g/TvVUFWEvHtI/AAAAAAAAAaQ/XAG8mwzMDOI/s1600/ic-vertikal.gif
·        Daftar IC Vertikal
LA7838 - LA7837 - KA2131 - AN5521
LA7830 - IX0640 - LA7840 - AN5510
AN5512 - AN5515 - LA78040 - TA8445 - UPC1378H


·        http://1.bp.blogspot.com/-mSJoxxrpbGM/TvVUXUPPVUI/AAAAAAAAAac/wVktlRB6-NU/s1600/ic-if.gif
·        Daftar IC Signal Processor (IF)
TDA 8360 - TDA 8361 - TDA 8362
AN 5601 - AN 5436 - KA 2134 - AN 5440


·        http://1.bp.blogspot.com/-5Kd63SVsZ-Y/TvVUkbRt8fI/AAAAAAAAAao/fSaTtuPxaKk/s1600/icsound.gif
·        Daftar IC Sound
TDA 2003 - TA 82480K - AN 5265

·        http://4.bp.blogspot.com/-8xq8q-GQ7cc/TvVUuIhZHCI/AAAAAAAAAa0/xaStm7cWOaQ/s1600/iceeprom.gif
·        Daftar IC eeprom
24C08 - 24C04 - 24C02
24C01 - 24C16 - 24C32


TV hanya bisa standby
Jika kamu menjumpai TV di on-kan tapi tidak mau nyala melainkan hanya bisa standby saja maka lakukanlah langkah-langkah yang seperti aku lakukan jika mengangani kasus seperti ini, mudah-mudahan masalah bisa teratasi. Sebernernya TV itu pada dasarnya hampir sama, jika kamu menjumpai kasus seperti ini maka itu biasanya karna ada beban berat pada power supply, umumnya beban berat atau beban lebihi ini ditimbulkan karna ada kerusakan pada bagian horizontalnya atau pada bagian vertikalnya juga bagian audio dan lainnya. Langkah-langkah penanganannya adalah sebagai berikut:
1. Lepaskan beban horizontalnya dengan memutuskan tegangan B+, kemudian nyalakan TV dan amati indikator led nya (ada perbedaan antara standby dengan normal) di sebagian TV kamu bisa melihat layar dan ada tampilan garis vertikal. Jika masih standby maka sambungkan kembali B+ nya dan lanjutkan langkah yang kedua. Namun jika ternyata tidak standby berati krusakan ada pada bagian ini. Lakukanlah pengecekan-pengecekan pada komponen sebagai berikut:
  • Cek komponen diode, elco dan kapasitor  untuk B+ nya mungkin saja short, untuk komponen ini hati-hati kadang ada yang di tes bagus tapi pada saat dilalui arus/tegangan akan short.
  • Cek HOT (Horizonta Ouput Transistor) mungkin saja short. Jika kamu mengganti HOT aku ingatkan sebelum kamu menyalakan TV pastikan dulu bahwa kapasitor resonansi nya benar-benar dalam keadaan bagus, karna rusaknya kapasitor resonansi ini (nilainya mengecil atau bahkan nol) bisa menyebabkan HOT  rusak/short dalam hitungan detik.lihat disini
  • Cek FBT (Fly Back Transformer) mungkin bangian primernya short ke GND, cek juga bagian skundernya bisa juga short ke GND, cek juga komponen yang berhubung dengan lilitan skunder barangkali short

2. Lepaskan beban vertikalnya dengan memutuskan tegangan yang menuju ke IC vertikal, kemudian nyalakan TV dan amati indikator led nya (ada perbedaan antara standby dengan normal) di sebagian TV kamu bisa melihat layar dan ada tampilan garis horizontal. Jika masih standby maka sambungkan kembali jalur tengangan vertikal nya dan lanjutkan langkah yang ketiga. Namun jika ternyata tidak standby berati krusakan ada pada bagian ini. Lakukanlah pengecekan-pengecekan pada komponen sebagai berikut:
  • Cek komponen diode, elco dan kapasitor  untuk tegangan vertikal nya mungkin saja short, untuk komponen ini hati-hati kadang ada yang di tes bagus tapi pada saat dilalui arus/tegangan akan short.
  • Cek IC vertikalnya mungkin saja IC ini yang short.

3. Cek ouput power supply selain B+ dan vertikal yakni ke audio dan ke IC Chorma dan juga IC program, cek dioda, elco dan kapasitornya sama seperti waktu ngecek dibagian horizontal dan vertikal tadi, lanjutkan juga sampai ke IC atau TR regulator untuk IC Program dan IC Chroma. segera lakukan panggantian komponen jika ditemui komponen yang short, namun jika baik-baik saja lanjutkan kelangkah berikutnya.
4. Cek juga komponen bagian umpan balik (feetback) power supply nya. disitu ada komponen resistor, capasitor, elco, dioda zener, transistor dan optocoupler yang rawan terhadap kerusakan, dan jika bagian ini tidak bekerja maka bisa menyebabkan TV mati, standby, bahkan transistor/STR nya bisa rusak/short.
Demikian langkah-langkah yang aku lakukan dalam menangaini kerusakan TV hanya bisa stanby. Jika langkah-langkah tersebut sudah di jalankan dan komponen semua dipastikan tidak ada yang short dan tegangan semua bagian normal, maka biasanya aku memutuskan IC nya yg yang rusak (khususnya IC Program) karna dari IC ini pengontrol/program TV tersebut dijalankan termasuk juga mati, hidup dan stanby.

Tv menyempit bagian ats dan bawah
Kerusakan Tv gambar menyempit dibagian atas,bawah atau atas bawah atau bahkan tidak ada gambar sama sekali melainkan hanya ada satu buah garis seperti lidi memanjang dari kiri ke kanan. Sementara suara tetap bagus.
Hal ini terjadi karena ada kerusakan pada bagian vertikal-nya,bisa terjadi kerusakan pada tingkat oscilator vertikalnya atau bisa juga pada tingkat outputnya.Langkah2 yg perlu dilakukan
1. Untuk gambar yg kurang lebar sebelum membuka casing tv,coba stel dulu v-high,v-size dan v-linnya melalui adjustmen menu service remot,(untuk model tv yg sudah mempunyai menu service yg menggunakan remot) untuk tv yg belum mempunyai menu service remot ya terpaksa harus membuka casing dan mengetrim trimpot v-high v-lin dan v-size-nya.Letaknya trimpot2 tsb biasanya tdk jauh dari rangkaian vertikal output.Sudah dilakukan?bagaimana hasilnya.Tidak berhasil dgn pengetriman ini?
2. Berdasarkan pengalaman saya kerusakan vertikal begini saya langsung ke bagian vertikal outputnya.Karena kerusakan pada bagian output lebih sering terjadi dari pada dibagian oscilatornya.
3. Ukur tegangan B+ suplay Ic Vertikal ouptnya,besarnya tergantung Ic yg dipergunakan,kebanyakan menggunakan suplay yg 25volt.Tegangan drop?Coba lepas Ic-nya lalu nyalakan lagi & ukur teganganya.Jadi normal?Berarti yg menyebabkan ngedropnya tegangan adalah Ic tsb.Ganti saja dgn yg baru.Tv nyalakan lagi & lihat hasilnya,sudah berhasilkah?Sudah sepurnakah?Kalau belum sempurna misalnya gambar masih kurang lebar,terlalu lebar,coba lakukan pengetriman v- lin,v-high & v-size nya.Sampai disini mudah2an anda telah berhasil mengatasi kerusakan tv dgn klasifikasi kerusakan vertikal.Kalau ternyata gambar masih cacat misalnya terlalu lebar,kurang lebar dan v-size,v-line dan v-high nya tdk bisa menyempurnakan maka anda harus melanjutkan dgn pengecekan kompmen lainya disekitar rangkaian vertikal output tersebut...
4. Cek kondensator2nya dan Resistor2nya.Kondensator yg rusak biasanya ditandai dgn kerusakan fisik yg bisa dilihat dgn mata,misalnya memudarnya warna komponen,mengelupasnya kulit komponen atau sering juga dgn membengkaknya komponen ( menonjol bagian atasnya seperti mau meletus) yg sudah curiga seperti itu ganti saja dgn yg baru karena harganya tdk mahal.Lalu lanjutkan dgn pengukuran nilai Resistor2nya mengutamakan pada resistor yg dibawah 10 ohm,dlm pengecekan resistor ini anda harus menggunakan multitester karena kerusakan resistor sering dijumpai dgn tdk berobahnya warna komponen.Jadi banyak putusnya resistor atau mengembangnya nilai resistor tapi kondisi fisiknya masih utuh tanpa perubahan.Maka harus teliti selama melakukan pengukuran nilai resistor ini.
Sampai disini semoga anda telah berhasil sehingga panduan ini bermanfaat untuk anda.


Cara mengatasi TV rusak akibat petir
Tv rusak akibat tersambar petir  dengan merk MITSUKOSHI 14", yang mengakibatkan tv mati total.
Pertama bongkar dulu tvnya, kemudian langsung  cek pada fuse, transistor regulator, elco 100µF 400V dan transistor Horizontal ternyata semua ok, kemudian saya coba nyalakan sambil mengecek tegangan pada B+ tepatnya pada elco 100µF 160V ternyata tegangan hanya dibawah 10V saja yang seharusnya 110-115V dalam kondisi normalnya.
Kemudian saya lanjutkan pemeriksaan pada komponen disekitarnya dan akhirnya mendapatkan sebuah transistor V553 yang memberikan tegangan pada IC PC817 yaitu transistor 2SC1815 short, lalu saya ganti dan langsung di coba lagi, ternyata tegangan naik jadi 70V, dan sepertinya tv dalam keadaan standby sambil menekan nekan tombol chanel tapi tidak ada reaksi sama sekali, kecurigaan pun merujuk pada eeprom atau memory 24C08 dan IC program LC863528B (4TR4).
http://1.bp.blogspot.com/_ISEp5gwqHcw/TQIlunVwoGI/AAAAAAAAAHc/7KbCxhBR4ig/s200/SC00016.JPG
Pertama di coba dengan mengganti IC memory tapi hasilnya nihil, dan kesimpulan yang kedua yaitu dengan harus mengganti IC program. Dengan mencoba membeli di toko elektronik terdekat ternyata tidak ada...
Wah, gimana nih setiap mencari IC program selalu jarang tersedia, akhirnya saya kembali kerumah  ngubrak-ngabrik mesin tv bekas... siapa tahu ada, dan saya menemukan mesin tv Akira dengan IC programnya TH-50J2 (3XR2) yang setelah diamati ternyata hampir mirip jalur jalurnya, tidak tunggu lama-lama langsung saja saya pasang dan coba dinyalakan.
Ketika tv dinyalakan ternyata tv pun menyala...... Wah senangnya hatiku, tapi ternyata masih ada satu lagi kerusakan sepertinya yaitu siaran tv yang kurang jelas/bersih alias ada semutan.
Tugas selanjutnya saya coba program ulang yaitu mengisi siaran dengan cara auto search, tapi tetap saja tidak ada hasilnya. Dengan sedikit berpikir akhirnya saya cek tegangan-tegangan pada tuner dan didapatlah tegangan untuk UHF,VHF I dan III tidak ada sama sekali yaitu 0V mungkin akibat perbedaan dari IC program yang kurang sesuai, tapi tidak ambil pusing saya putuskan saja jalur PCB dari tegangan UHF tuner dengan pisau kater kemudian menjampernya langsung dengan VCC 5V tuner untuk memberikan tegangan pada UHF tuner, langkah terakhir adalah mencoba menyalakan lagi tvnya.
Dan ternyata tvpun menyala  normal dengan sukses...

Cara Mengetahui Flyback Rusak

Kerusakan komponen pada chasis TV terkadang tidak selalu bisa terlihat dengan jelas, termasuk juga bila Flyback Rusak. Flyback yang juga dikenal dengan FBT, LOPT / Line output transformer atau HVT / high voltage transformer memiliki fungsi yang vital pada TV jenis CRT / tabung yakni untuk menghasilkan tegangan tinggi untuk tabung gambar bagian anode dan tegangan yang dihasilkan bisa berkisar antara 20 hingga 30kV yang juga bergantung dari ukuran layar TV.
Terkadang bila flyback mengalami kerusakan akan sedikit sulit dikenali, ini karena kumparannya benar2 benar tertutup rapat oleh bodi flyback itu sendiri.
flyback rusak Cara Mengetahui Flyback Rusak
Nah berikut dibawah ini ada beberapa ciri bila flyback rusak :
  1. Bila pada bodi flyback terlihat loncatan api / tegangan tinggi, bisa juga keluar di antar kaki flyback, lihat di untuk data kaki flyback mengetahui kaki kaki flyback.
  2. Bila layar tidak menyala (anode tidak ada tegangan) sedangkan bila diukur pada bagian input tegangan rendah normal
  3. Transistor horizontal jebol terus, diganti rusak lagi dan lagi. Untuk ciri kerusakan ini kita harus jeli karena bisa juga deflection yoke yang menjadi penyebabnya icon smile Cara Mengetahui Flyback Rusak.
  4. Bila terlihat bodi flyback cacat, bisa berupa lubang kecil, warna yang berubah, ukuran yang menggembung di bagian tertentu atau bisa juga berupa lelehan bodi karena panas.
  5. Resistor pada blok ABL (auto bright limiter) jebol. Bila resistor ini rusak bisa menjadi indikator flyback rusak atau akan rusak. Bila resistor rusak tapi tabung masih berfungsi biasanya umur tabung tidak akan lama.
  6. Adanya resistansi yang terukur / ada hubungan antara primer dan sekunder menandakan flyback bocor (bocor kumparan)
  7. Bila diukur pada pin ABL dari flyback short ke grounding
  8. Bila diukur menggunakan AVO (10K) terdapat resistansi antara Ground Flyback dan Anode cap.
  9. Transistor horizontal overheat, bisa karena gulungan flyback yang setengah short
  10. Power supply yang protek dan berbunyi
  11. Terjadi kondisi Protek, harus jeli karena banyak penyebab yang lain
  12. Tegangan B+ yang drop karena FBT menyedot arus dari supply secara over
  13. Terdengar suara “cesss” / berdesis. Biasanya ada kebocoran sedikit, bawa ke tempat yang gelap untuk memudahkan pencarian bagian yang bocor. Ciri flyback rusak lainnya yaitu adanya bau khas (bau ozon) karena udara yang terkena tegangan high voltage dari FBT
  14. Terdengar suara “pletek pletek”, kasus sama dengan atas ^^. Penyebabnya biasanya karena bahan anode cap / kabel isolator mengalami degradasi sehingga terjadi loncatan tegangan.
  15. Raster yang gelap atau tidak fokus, pada beberapa kasus bisa diatasi dengan cangkok flyback
  16. Inti ferit yang retak / pecah. Bisa disambung bila yakin bisa disambung dengan rapat.
  17. Kerusakan kapasitor filter pada bagian tegangan tinggi (hanya terdapat pada beberapa jenis tertentu). Nilai kapasitor flyback ini bisa diukur dengan kapasitor meter. Bila dikur dengan ground bisa diketahui kerusakannya ()pada x 10k)
Banyak juga bukan ciri ciri flyback yang rusak ini ? yang perlu diketahui juga, pada beberapa ciri kerusakan flyback diatas ada yang memang juga bisa disebabkan komponen lain jadi kita harus jeli.

Kerusakan gambar pada TV cina
http://2.bp.blogspot.com/_ISEp5gwqHcw/TNt04hS6mNI/AAAAAAAAAGg/1AqzeVvwuh0/s200/DSC00108.JPG
Kerusakan Gambar pada TV cina yang tampak seperti gambar disamping, sedangkan suara ada atau normal merupakan suatu kerusakan yang sangat klasik yang sering dijumpai pada tv merk-merk cina ini, untuk para servis tv yang sudah ahli atau terbiasa mungkin sudah tidak aneh lagi, tapi kalau untuk pemula seperti saya mungkin masih ada yang bingung.

Pada postingan ini hampir sama dan ada kaitannya dengan postingan sebelumnya pada
Tips Cara Servis TV China, bagi anda yang belum menyimaknya silahkan di lihat dulu atau bisa juga klik disini.

Dengan hadirnya tv cina ini dengan harga yang relatif murah, sudah pasti dan wajar sebagian atau bahkan semua komponenpun dengan harga yang relatif murah juga, yang akhirnya menyebabkan cepatnya rusak pada pesawat televisi ini, namun di balik kekurangannya ada juga kelebihannya yang pasti spare part atau komponen dari tv cina ini lumayan mudah di cari dan murah dipasaran tidak seperti merk tv pesaingnya.

Untuk cara mengatasinya, yang pertama anda lakukan adalah membuka dari tutup tvnya, kemudian keluarkan mesin tvnya dan coba perhatikan apakah elco-elco pada bagian regulator pada mengembung, mengelupas atau tampak kering bila anda mencabut elconya coba perhatikan pada karet yang terdapat dua kakinya dari elco tersebut, bila memang begitu maka elco elco tersebut perlu anda ganti dengan yang baru, jangan lupa untuk mengganti elco yang bertegangan tinggi yaitu 10µF.250V atau 22µF.250V yang menyuplai tegangan 180 volt ke RGB karena elco inilah yang menjadi biang keladi dari kerusakan gambar tersebut.

Cara MEngukur tegangan Pada TV
Cara mengukur tegan pada TV adalah;
Teganan diukur dalam skala DC kabel hitam multitester atau avometer tempelkan pada jalur negatif bisa diselipkan pada kabel perak yang ada di tabung yang tidak pakai pembungkus.
Selanjutnya tinggal diukur tegangan-tegangan yang ada.
http://mamanrehzee.files.wordpress.com/2010/05/tegangan-180v.jpg?w=500
Untuk tegangan 180v bisa diukur pada kaki positif elko yang 250v di PCB RGB tabung.
Caranya tempel pin kabel merah multitester atau avometer.
Tegangan 110v untuk TV 14″-21″ dan 130v untuk 25″-29″ pada B+ flyback (FBT) cari jalur yang ada elko 160v, caranya ukur pada kaki positif elconya.
Untuk tegangan 12vsilahkan ukur pada kaki pinggir kanan IC 7812.
Untuk tegangan 5v silahkan ukur pada kaki kanan IC 7805.
Untuk tegangan 33v silahkan cari dikaki B+ pada TUNER.
Untuk pengukuran TV cina dengan memakai multitester atau avometer
Jika menggunakan groun CRT hasij pengukuran biasanya kuran pas,tetapi kalau TV lainya bisa pakai groun CRT.
Untuk pengukuran tegangan pada masing-masing bagian untuk TV CINA adalah:
Caranya amati ground pada skunder trafo Switching biasanya jalur agak lebar, silahkan solder kabel secukupnya untuk menyambungkan pin hitam dari multitester atau avometer gunakan pin merah dari multitester atau avometer.
http://mamanrehzee.files.wordpress.com/2010/05/tegangan-12v.jpg?w=500

  Untuk mengukur 90v-300v pakai skala 250 DCV.
  Untuk mengukur 12v-40v gunakan skala 50 DCV
  Untuk mengukur tegangan 1v-9v pakai skala 10 DCVCara mengukur tegangan di yoke dan di plyback adalah;
  Dari yoke horisontal=Vcc 110v DC, AC-nya bisa 1000v degan colok merah dipindahkan di output dan di gunakan seolah dB meter.
  Dari yoke pertikal 24 DC model sekarang,kecuali pakai kopel C=1/2 Vcc. Sedangkan IC-nya bisa 120v AC (pakai dB meter)
  Di FBT Vcc kolector;110v DC, AC-nya bisa 1000v.
  Di FBT Vcc filement/heater bisa 5v-5,5v AC.
  Di FBT tegangan anoda 20-32k volt diukur dengan probe HV 40kv yang ditambahkan pada multitester 1000v DC.
 Tegangan lain tergantung model dan jenis TV ada yang keluaran 180v untuk RGB, Vidio Amp diambilkan dari FBT.
  Ada 24v dan 46v vertikal FBT, juga 12-18v tergantung merek dan tipenya.
  Tegangan Fokus sekitar 600v DC dan screen 400v DC.

Skema alat copy ic eeprom 24cxx
Copy Eeprom
Dalam dunia perbaikan TV, kadang terjadi kerusakan yang disebabkan IC eeprom corrupt alias rusak. Pada model tv sekarang yang sudah pakai teknologi I2C bus, pergantian IC eeprom harus dengan IC eeprom yang sudah terisi datanya (tidak bisa diganti dengan eeprom kosongan).

Karenanya, sebagai teknisi servis TV perlu punya alat untuk copy eeprom. Disini akan kami ulas cara buat alat copy eeprom sederhana namun dengan kemampuan yang tidak mengecewakan. Eeprom tv, umumnya adalah tipe 24Cxx, untuk itu alat copy eeprom ini dikhusukan untuk tipe tersebut. Namun apabila dikembangkan lebih lanjut dapat juga dipakai untuk tipe eeprom lainnya.

Schematic copy eeprom adalah sbb:
http://1.bp.blogspot.com/-Z-LFNq0dig8/TvVGr4kvjmI/AAAAAAAAAZI/8W5r6Csd7pE/s320/skemaicmemory.gif


Catatan tambahan :
1. Tr BC337 dapat diganti dengan C1815
2. PC paralel port pada gambar dilihat dari colokan DB25male (bukan dari board PC)
3. Supply external 5 volt dapat diambilkan dari colokan USB
4. Dapat ditambahkan led dan R 390ohm pada supply 5 volt sebagai led indikator

Software poniprog dapat didownload secara gratis dan full dari situs resminya www.lancos.com
klik disini

Setelah hasil download diextrak dan diinstal ke PC, program poniprog siap dijalankan.
Berikut screen shotnya:


Sebelum dipakai membaca eeprom, kita setup dan kalibrasi. Klik menu "setup", lalu "interface setup", setingan sesuai screen shot di bawah:
http://2.bp.blogspot.com/-W-1DVZ1PrnQ/TvVH-CYx6cI/AAAAAAAAAZU/5gylwaMkXmU/s320/eeprom_poniprog1.jpg


Lalu klik ok. Selanjutnya untuk kalibrasi, klik menu "setup" lalu "calibration" selanjutnya klik "yes".

Dengan software ini kita bisa melakukan beberapa hal:
1. Mengcopy data eeprom dan menyimpan ke dalam file komputer
2. Meload data eeprom dari PC (baik dalam format: e2p, eep, bin, hex, mot, csm)
3. Menuliskan data eeprom ke IC eeprom
4. Memformat IC eeprom (mengisi data eeprom dengan data kosong)

Berikut screen shot lagi, program poniprog membaca data eeprom dari file yang tersimpan di PC:
http://1.bp.blogspot.com/-KrP1tU-t2SQ/TvVISIKJtsI/AAAAAAAAAZg/kNn9G2dvDa8/s320/eeprom_poniprog3.jpg

Cara mengatasi TV mati total
Tv mati total, mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita apalagi untuk para montir Tv.  Dan banyak sekali faktor penyebab yang mengakibatkan kerusakan seperti ini, diantaranya bisa diakibatkan dari  kerusakan bagian:
Power supply (Regulator)
Horizontal
Oscilator
Program.

Sekarang saya menjelaskan cara perbaikan dasar untuk Tv Mati Total.
Pertama coba perhatikan ketika tv di coba dinyalakan, apakah lampu stand-by menyala?
Bila tidak, dipastikan tv dalam kerusakan bagian Power Supply. Cara mengatasinya, Buka dulu penutup belakang tvnya, perhatikan apakah sikring/fuse dalam keadaan putus atau tidak? Bila putus, ganti dengan amper yang sesuai. Coba nyalakan tv apakah nyala atau tidak? Bila sikring putus lagi, berarti ada kerusakan yang lain, coba ukur kaki elco yang berukuran voltase besar(400V) dengan avo meter dalam posisi ohm, bila jarum avo meter bergerak saat di bolak-balik berarti ada kmponen yang sort, selanjutnya coba ukur transistor yang besar yang nempel pada pendingin, ukur dengan avo meter, tempelkan kabel hitam avo di kaki tengahnya kemudian kabel yang satu lagi ke 2 kaki transistor yang lainnya secara bergantian bila jarum avo bergerak berarti transistor ini rusak, coba ganti dan nyalakan tvnya. Bagaimana kalau jarum avo tidak bergerak berarti transistor dalam keadaan baik, penelusuran selanjutnya coba ukur 4 dioda sebelum elco 400v dengan avo meter pada posisi ohm, bila di ukur bolak balik jarum avo bergerak berarti dioda ini rusak, ganti dan coba nyalakan lagi tv-nya.

Bila tv masih tidak menyala berarti kerusakan ada pada bagian horizontal, coba ukur transistor yang berada pada pendingin dekat flyback, mengukurnya sama seperti mengukur transistor diatas, bila semuanya sort berarti ini yang rusak, ganti dan coba nyalakan tvnya. Kerusakan dari bagian horizontal ini juga kadang lampu led stand-by menyala tapi tv tidak mau star karena tegangan sort pada transistror horizontal tersebut.

Susunan Kaki Pada Flyback

Daftar susunan kaki dari Flyback dan persamaanya.
Dan disini kita bisa mengetahu kaki kaki dari flybaclk dan juga persamaan dari kaki kaki plyback tersebut diataranya adalah:
Daftar susunan kaki plyback
  F 0102KM-SA
  F 093PEN1-SA
  JF 0501-3261
  BSC 26-263
C/B+/Gnd/24v/16v/Afc/180v/Gnd/Heater/Abl
(biasanya digunakan pad TV SHARP)
=========================
  154-064P
  15g-177B
  FCK-14B047
C/180v/B+/Gnd/16v/24v/Abl/Heater/Afc
(biasa di gunakan pada TV GOLDSTAR)
=========================
  K 148 TC
C/180v/B+/Gnd/Afc/16v/Abl/Heater/Nc/Nc
=========================
  FCG 2045 BL
Afc/16,5v/Heater/Boost-up/B+/83v/Gnd/Nc/C/Abl/175v/24v
=========================
  DCF 2217J
C/B+/Bosot-up/16,5v/24v/Abl/Gnd/200v/Heater/
=========================
  FSA 16012M
  DCF 2077A
  DCF 1577
C/B+/Afc/Boos-up/16,5u/Abl/+-a5v/Gnd/185v/Heater
=========================
  JF 0601-19577
C/B+/180V/16V/25V/Heater/Gnd/Abl/Afc/Nc
(biasanya digunakan pada TV SENSUI)
=========================
  JF 0601-19577
C/B+/Gnd/200v/Nc/Heater/Nc/Abl/+12v/-12v
(biasanya digunakan pada TV Politron)
=========================
  FCK 14A006
  FCM 2015HE
  FCM 14A032
C/B+/Abl/24v/Heater/16v/180v/Gnd/Nc/Abl
(biasanya digunakan pada TV Digitec/Politron)
=========================
  FCM 20B061N
C/B+/Gnd/185v/Nc/Heater/Nc/Abl/+12v/-12
(biasanya digunakan pada TV Politron)
=========================
  FUY-20C009
C/180V/B+/Gnd/Nc/24v/Nc/Abl/Heater/Afc
(biasanya digunakan pada TV Akari)
=========================
  BSC 65A
C/B+/190v/Gnd/Nc/Nc/14,5v/Abl/Heater/Afc
(biasanya digunakan pada TV Changhong)
=========================
  154-132A
  154-123c
C/40v/16,5v/Heater/Gnd/B+/180v/Gnd/Abl/40v
(biasanya digunakan pada TV Intel)
=========================
  FCK 14111 L01
  FCM 14A025
C/Boost-up/Abl/B+/Gnd/180v/24v/Heater/Afc/16,5v
=========================
  154 189H
  154 2777C
  FCM 20B027
C/B+/180v/ 16v/24v/Heater/Gnd/Abl/Afc/Nc
=========================
  MC-FBC-015
  LCE CF0854
C/B+/Gnd/Afc/185v/Heater/25v/15v/Gnd/Abl
=========================
  FSV-20A001
  FCK-14A033
  FSV-14A001
C/B+/125v/Abl/Nc/Gnd/185v/46v/Heater/Nc/16,5v
(biasanya digunakan pada TV Samsung)
=========================
  FTK-14A00P
C/B+/125v/Abl/Nc/Gnd/180v/24v/Heater/Afc/16,5v
(biasanya digunakan pada TV Samsung)
=========================
  8-598-858-00
  8-598-811
C/B+/135v/200v/Heater/Gnd/-16v(vertikal/Gnd (verikal/+16,5/vertikal/Nc/Abl
(biasanya digunakan pada TV Sony kv-PG-21P70)
=========================
  8-598-960-00
C/B+/115V/200v/Heater/Gnd/-13v/Gnd/+15v/Nc/Abl
(biasanya digunakan pada TV Sony KV-G21P1)
=========================
  TFB 4125 DY
  TFB 4125 HY
C/B+/180v/Gnd/Nc/25v/12v/Abl/Heater/Afc
(biasanya digunakan pada TV Thosiba)
=========================
  BSC 22-01-06
  BSC 25-48
  BSC 25-4803
  BSC 24-01N362
C/B+/Nc/Afc//Gnd/Heter/Abl/Nc
=========================
  BSC 24-01N4014K
  BSC 25-T1010A
  BSC 25-09N21A
  BSC 25-05N2110A
  BSC 25-09N20E
C/Tep/B+/Tep/Tep/Gnd/Heater/Abl/180v
(biasanya digunakan pada TV Cina)
=========================
  BSC 25-2678S
C/200v/B+/Gnd/Afc/16v/Abl/Heater/Nc/Nc
(biasanya digunakan pada TV Konka K21697C)
=========================
  JY0301-0206
C/B+/Nc/Afc/Gnd/Heater/Abl/Tep/Tep/Tep/Tep
(di gunakan pada TV CINA 29″)

Prinsip Kerja Televisi

Prinsip Kerja Televisi


Di bawah ini merupakan Artikel tentang Prinsip dasar dan cara kerja televisi yang saya peroleh dari bangku sekolah saya dulu, semoga bermanfaat.
Sebelum kita mempelajari prinsip kerja penerima TV, ada baiknya mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat dilayar TV. Gambar yang kita lihat adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi 3 warna primer yaitu merah (Red), hijau (Green) dan biru (Blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar TV(Transmitter) berupa sinyal cromynance, sinyal luminance dan syncronisasi.
1. DIAGRAM BLOK PENERIMA TV
Gambar 1. Diagram Blok Penerima TV Hitam Putih
http://www.infoservicetv.com/wp-content/plugins/ncode-image-resizer/images/uyari.gif
Klik gambar untuk melihat gambar lebih besar.
contoh Prinsip Kerja Televisi
Gambar 2. Diagram Blok Penerima TV Berwarna
http://www.infoservicetv.com/wp-content/plugins/ncode-image-resizer/images/uyari.gif
Klik gambar untuk melihat gambar lebih besar.
diagram blok penerima Prinsip Kerja Televisi
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar. Gambar dipancarkan dengan system amplitudo modulasi (AM), sedangkan suara dengan system frekuensi modulasi (FM). Kedua system ini digunakan untuk menghindari derau (noise) dan interferensi.
http://www.infoservicetv.com/wp-content/plugins/ncode-image-resizer/images/uyari.gif
Klik gambar untuk melihat gambar lebih besar.
distribusi sinyal tv1 Prinsip Kerja Televisi
Gambar 3. Distribusi Objek Ke Televisi
2. SALURAN DAN STANDAR PEMANCAR TV
Kelompok frekuensi yang ditetapkan untuk transmisi sinyal disebut saluran (channel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 MHz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran TV komersial yaitu:
a) VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 (54 – 88 MHz).
b) VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 (174 – 216 MHz).
c) UHF saluran 14 sampai 83 (470 – 890 MHz)
Ada 3 sistem pemancar TV yaitu sebagai berikut:
a) National Television System Committee (NTSC) digunakan USA
b) Phases Alternating Line (PAL) digunakan Inggris
c) Sequential Couleur a’Memorie (SECAM) digunakan Prancis
Sedangkan Indonesia sendiri menggunakan system PAL B. Hal yang membedakan system tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa gambar dan pembawa suara.
3. PRINSIP KERJA PENERIMA TV
Model dan jenisnya blok rangkaian TV bermacam-macam, tergantung pada merek TV yang digunakan.
Secara garis besar blok tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a) Antena Televisi
Antena TV menangkap sinyal-sinyal RF dari pemancar televisi. Antena diklasifikasikan berdasarkan konstruksinya ada 3 yaitu:
1) Antena Yagi
2) Antena Perioda Logaritmis
3) Antena Lup
Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima adalah:
1) Kanal VHF Rendah
2) Kanal VHF Tinggi
3) Kanal UHF
(a)Antena VHF Rendah
antena1 Prinsip Kerja Televisi
(b) Antena VHF Tinggi
antena2 Prinsip Kerja Televisi
(c) Antena UHF
antena3 Prinsip Kerja Televisi
Antena Perioda Logaritmis
antena4 Prinsip Kerja Televisi
Antena Lup (Loop)
antena5 Prinsip Kerja Televisi

b) Rangkaian Penala (Tuner)
Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi (penguat HF), pencampur (Mixer) dan osilator local. Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal TV yang masuk dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.
tuner Prinsip Kerja TelevisiGambar 8. Tuner
c) Rangkaian Penguat IF (Intermediate Frequency)
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1000 kali. Sinyal ouput yang dihasilkan penala (Tuner) merupakan sinyal yang lemah dan sangat tergantung pada jarak pemancar, posisi penerima dan bentangan alam. Lingkaran merah menunjukkan rangkaian IF yang sebagian berada didalam tuner.
http://www.infoservicetv.com/wp-content/plugins/ncode-image-resizer/images/uyari.gif
Klik gambar untuk melihat gambar lebih besar.
penguat if tuner Prinsip Kerja Televisi
Gambar 9. Penguat IF



d) Rangkaian Detektor Video
Berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu juga berfungsi untuk meredam sinyal suara yang akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar
e) Rangkaian Penguat Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yangberasal dari detector video sehingga dapat menjalankan tabung gambar atau CRT (Catode Ray Tube)
f) Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)
Rangkaian AGC berfungsi menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan. Lingkaran merah menunjukkan komponen AGC yang berada didalam sebagian IC dan sebagian tuner
http://www.infoservicetv.com/wp-content/plugins/ncode-image-resizer/images/uyari.gif
Klik gambar untuk melihat gambar lebih besar.
agc chasis Prinsip Kerja Televisi
Gambar 10. Rangkaian AGC
g) Rangkaian Penstabil Penerima Gelombang TV.
Rangkaian penstabil penerima gelombang TV diantaranya adalah AGC dan AFT. Automatic Fine Tuning berfungsi mengatur frekuensi pembawa gambar dari penguat IF secara otomatis
h) Rangkaian Defleksi Sinkronisasi
Rangkaian ini terdiri dari empat blok yaitu: rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertical, rangkaian defleksi horizontal dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.
http://www.infoservicetv.com/wp-content/plugins/ncode-image-resizer/images/uyari.gif
Klik gambar untuk melihat gambar lebih besar.
r defleksi vertikal Prinsip Kerja Televisi
Gambar 11. Rangkaian Defleksi Vertical
http://www.infoservicetv.com/wp-content/plugins/ncode-image-resizer/images/uyari.gif
Klik gambar untuk melihat gambar lebih besar.
def hor Prinsip Kerja Televisi
Gambar 12. Rangkaian Defleksi Horizontal
i) Rangkaian Suara
Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar :waaah
j) Rangkaian Catu Daya (Power Supply)
http://www.infoservicetv.com/wp-content/plugins/ncode-image-resizer/images/uyari.gif
Klik gambar untuk melihat gambar lebih besar.
catu daya Prinsip Kerja Televisi
Gambar 14.Rangkaian Catu Daya
Berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian.
Pada gambar, rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih dan kotak merah. Daerah di dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi (Live Area). Sementara itu, daerah dalam kotak merah adalah output catu daya yang selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV
k) Penguat Krominan
Penguat ini menguatkan frekuensi 4,43 MHz untuk sinyal krominan yang termodulasi dalam sinyal V (sinyal R-Y) dan sinyal U (sinyal B-Y). Lebar jalur penguat 2 MHz
l) Sinkronisasi Warna
Didalam rangkaian sincronisasi warna, sinyal burst sinkronisasi warna dikeluarkan dari sinyal video warna komposit
m) Automatic Color Control (ACC)
Jika amplitudo sinyal ledakan naik, maka ACC mengeluarkan suatu tegangan kemudi yang memperkecil penguatan didalam bagian warna
n) Color Killer (Pemati Warna)
Rangkaian ini berguna untuk menindas penguat warna, apabila sedang tak ada sinyal krominan masuk. Ini terjadi pada waktu penerimaan sinyal hitam-putih
o) Rangkaian Switching Fasa 180 (Pembelah Warna)
Dari penguat krominan, sinyal diumpankan ke colour. Splitter (pembelah warna). Pembelah warna ini memisahkan sinyal yang termodulasi dengan sinyal V dari sinyal yang termodulasi dengan sinyal U. Pembelah warna terdiri dari saklar PAL dan beberapa resistor. Pada akhir setiap garis, selama ditariknya garis PAL maka sinyal V diputar 180 . Sinyal U tidak mengalami putaran fasa
p) Demodulasi Warna
Dengan mempergunakan demodulator warna, maka sinyal-sinyal perbedaan warna di demodulasikan dari sinyal U dan V. Karena pada pemancar, sinyal-sinyal itu dimodulasikan dengan system pembawa suppressed/dihilangkan dan hanya kedua sub pembawa jalur samping (side band sub carier) yang ada. Agar dapat mendemodulasikannya menjadi sinyal pembawa warna yang asli kembali, maka diperlukan sub pembawa 4,43 MHz dengan fasa dan frekuensi yang tepat sama seperti pada pemancar
Cara memasang Travo Yoke Wansonic
Setelah melakukan installasi mesin TV biasanya sering kita jumpai layar kurang lebar atau terlalu lebar, hal semacam ini bisa diatasi dengan memodi fikasi capacitor reosonansi, namun jika dengan cara seperti itu belum memperoleh hasil yang maksimal maka cobalah Anda gunakan Trafo YOKE Wansonic.  Trafo ini sudah banyak beredar di toko - toko spare part elektronik, trafo ini berfungsi untuk melebarkan /menyempitkan gambar Horizontal Deflection YOKE CRT Monitor/TV 14" - 34"

http://2.bp.blogspot.com/-zSvXFutuIh4/TrDpdtuEy6I/AAAAAAAABeA/H1SG2yGloqA/s200/Trafo+Wansonic.JPG
Cara memasang Trafo YOKE Wansonic
  1. Kabel biru dari mesin TV di hubungkan ke pin nomor 1 dan langsung di hubungkan juga ke YOKE
  2. Kabel merah dari mesin TV dihubungkan ke pin 6 atau 7
  3. Kabel merah dari Yoke dihubungakan ke pin 4,5,6, atau 7 pilih salah satu hingga didapat kelebararn layar yang sesuai
Perhatikan urutan Pin nya
http://2.bp.blogspot.com/-t1hCHG4Z9RU/TrDtISc5cXI/AAAAAAAABeI/vAYa_3VGd8g/s1600/Trafo+Wansonic+1.JPG

Cara Kerja Capasitor

Cara Kerja Kapasitor


Sekilas kita kembali ke hal dasar yaitu tentang Cara kerja kapasitor. Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik.
Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.
bagian dalam kapasitor Cara Kerja Kapasitor

cara kerja kapasitor Cara Kerja Kapasitor
Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan. Itu merupakan gambaran singkat mengenai bagaimana Cara kerja kapasitor.
Kapasitansi
Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
Q = CV …………….(1)
Q = muatan elektron dalam C (coulombs)
C = nilai kapasitansi dalam F (farads)
V = besar tegangan dalam V (volt)
Untuk rangkain elektronik praktis, satuan farads adalah sangat besar sekali. Umumnya kapasitor yang ada di pasar memiliki satuan uF (10-6 F), nF (10-9 F) dan pF (10-12 F). Konversi satuan penting diketahui untuk memudahkan membaca besaran sebuah kapasitor. Misalnya 0.047uF dapat juga dibaca sebagai 47nF, atau contoh lain 0.1nF sama dengan 100pF.
Tipe Kapasitor
Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk lebih sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic dan electrochemical.
Kapasitor Electrostatic
Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene,
polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya.
Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang untuk kapasitor dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok ini adalah non-polar.
kapasitor elektrolit 300x300 Cara Kerja Kapasitor
Kapasitor Electrolytic
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida.Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengantanda + dan – di badannya. Mengapa kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutup positif anoda dan kutup negatif katoda.
kapasitor elco Cara Kerja Kapasitor
Telah lama diketahui beberapa metal seperti tantalum, aluminium, magnesium, titanium, niobium, zirconium dan seng (zinc) permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-oksida . contoh dari kapasitor ini yaitu Elco / kondensator.
Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses penyepuhan emas. Elektroda metal yang dicelup kedalam larutan electrolit (sodium borate) lalu diberi tegangan positif (anoda) dan larutan electrolit diberi tegangan negatif (katoda). Oksigen pada larutan electrolyte terlepas dan mengoksidai permukaan plat metal. Contohnya, jika digunakan Aluminium, maka akan terbentuk lapisan Aluminium-oksida (Al2O3) pada permukaannya.
Dengan demikian berturut-turut plat metal (anoda), lapisan-metal-oksida dan electrolyte(katoda) membentuk kapasitor. Dalam hal ini lapisan-metal-oksida sebagai dielektrik. Lapisan metal-oksida ini sangat tipis,sehingga dengan demikian dapat dibuat kapasitor yang kapasitansinya cukup besar. Karena alasan ekonomis dan praktis, umumnya bahan metal yang banyak digunakan adalah aluminium dan tantalum. Bahan yang paling banyak dan murah adalah Aluminium. Untuk mendapatkan permukaan yang luas, bahan plat Aluminium ini biasanya digulung radial. Sehingga dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor yang kapasitansinya besar.
Sebagai contoh 100uF, 470uF, 4700uF dan lain-lain, yang sering juga disebut kapasitor elco. Bahan electrolyte pada kapasitor Tantalum ada yang cair tetapi ada juga yang padat. Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan electrolit yang menjadi elektroda negatif-nya, melainkan bahan lain yaitu manganese-dioksida. Dengan demikian kapasitor jenis ini bisa memiliki kapasitansi yang besar namun menjadi lebih ramping dan mungil. Selain itu karena seluruhnya padat, maka waktu kerjanya (lifetime) menjadi lebih tahan lama.
Kapasitor tipe ini juga memiliki arus bocor yang sangat kecil Jadi dapat dipahami mengapa kapasitor Tantalum menjadi relatif mahal.
Kapasitor Electrochemical
Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk kapasitor jenis ini adalah
batere dan accu. Pada kenyataanya batere dan accu adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current) yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik dan telepon selular.
Kapasitor Electrochemical Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk kapasitor jenis ini adalah batere dan accu. Pada kenyataanya batere dan accu adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current) yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik dan telepon selular.
Toleransi Kapasitor
Seperti komponen lainnya, besar kapasitansi nominal ada toleransinya. Tabel dibawah menyajikan nilai toleransi dengan kode-kode angka atau huruf tertentu.
nilai toleransi kapasitor Cara Kerja Kapasitor
Dengan table ini pemakai dapat dengan mudah mengetahui toleransi kapasitor yang biasanya tertera menyertai nilai nominal kapasitor. Misalnya jika tertulis104 X7R, maka kapasitasinya adalah 100nF dengan toleransi +/-15%. Sekaligus diketahui juga bahwa suhu kerja yang direkomendasikan adalah antara -55C sampai+125C, perhitungan yang mudah bukan. Secara praktek bila kita mencari nilai toleransi sebuah kapasitor yang lebih kecil maka harganya akan lebih mahal juga.


1 comment: